Bagikan:

JAKARTA - Lembaga survei Saiful Munjani Research Center merilis hasil jajak pendapat mengenai sentimen masyarakat terhadap sejumlah tokoh yang menjadi banyak perbincangan.

Salah satu nama tokoh adalah pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Muhammad Rizieq Shihab. Ketika ditanya, sebanyak 73 persen responden mengaku mengenal Rizieq. Dari 73 persen yang tahu, hanya sebesar 43 persen responden yang menyukai Rizieq.

"Tingkat kedisukaan Rizieq yang hanya 43 persen ini jauh di bawah kedisukaaan tokoh-tokoh lain," kata Direktur Eksekutif SMRC Sirojudin Abbas dalam paparan survei yang ditayangkan Youtube SMRC TV, Kamis, 26 November.

Kata Abbas, kedisukaan Rizieq di mata masyarakat berada paling rendah dibanding tujuh tokoh lain yang ikut diberi penilaian.

Kedisukaan tertinggi didapat oleh Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo yang masing-masing mendapat tingkat kedisukaan sebesar 85 persen. Kemudian, tokoh yang disukai Setelahnya adalah Sandiaga Uno dengan kedisukaan sebesar 84 persen.

Selanjutnya, Khofifah Indar Parawansa dengan tingkat kesukaan sebesar 83 persen, Agus Harimurti Yudhoyono sebesar 76 persen, Prabowo Subianto sebesar 75 persen, Anies Baswedan sebesar 74 persen, dan Rizieq pada posisi terakhir.

 

Abbas melanjutkan, tingkat kedisukaan terhadap MRS ini menunjukkan kemiripan dengan tingkat kedisukaan terhadap Front Pembela Islam (FPI). 

"Dalam survei ini, sekitar 69 persen warga tahu atau pernah dengar nama FPI. Dari yang tahu, yang suka sekitar 43 persen," ucap Abbas.

Survei nasional sebelumnya yang dilakukan SMRC pada Januari 2018 menunjukkan bahwa NU dan Muhammadiyah adalah organisasi yang lebih banyak dikenal dan lebih didukung oleh warga. 

Pamor terhadap NU dan Muhammadiyah sekitar 79-80 persen, tidak berbeda signifikan secara statistik. Sementara yang tahu FPI 59 persen. Organisasi yang perjuangannya paling banyak mendapat dukungan adalah NU sebesar 80 dari yang tahu, selanjutnya Muhammadiyah sebesar 58 persen, dan paling rendah FPI persen 33 persen.

Sebagai informasi, survei ini dilakukan melalui wawancara telepon pada 18-21 November 2020 dengan melibatkan sampel sebanyak 1201 responden yang dipilih secara random. Margin of error survei diperkirakan 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.