Selokan Mataram Ditutup, Sejumlah Titik di Sleman Kekeringan, BPBD Turun Tangan
Kawasan Selokan Mataram di Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). (Antara-Victorianus SP)

Bagikan:

SLEMAN - Kawasan Selokan Mataram di Kabupaten Sleman ditutup sementara. Akibatnya sejumlah titik di daerah bersemboyan Sembada itu mengalami kekeringan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Sleman, Makwan mengatakan pihaknya mengantisipasi dengan mendistribusikan bantuan air bersih di beberapa wilayah yang mengalami kekeringan

"Adanya kegiatan pemeliharaan dan perbaikan saluran Selokan Mataram menyebabkan aliran air dihentikan sementara selama tiga bulan sejak 1 Agustus," ujar Makwan di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Minggu 11 September.

Menurut dia, akibat dari penghentian tersebut berdampak beberapa wilayah mengalami kesulitan air akibat air sumur warga mengering. Beberapa wilayah yang terdampak tersebut yakni di Kapanewon alias Kecamatan Seyegan dan Tempel.

"Guna mengatasi kebutuhan air bersih dan air untuk kebutuhan ternak, maka kami mulai menyalurkan bantuan air bersih di wilayah wilayah yang terdampak," katanya disitat Antara.

Dia mengatakan, untuk wilayah terdampak dan telah dilakukan respons cepat dengan bantuan air bersih di antaranya di Dusun Susukan II RT 02 Rw 003 Margokaton, Seyegan.

"Di wilayah Dusun Susukan ini terdapat 15 kepala keluarga (KK) yang terdampak karena sumur milik warga mengalami penyusutan debit air, sehingga perlu tambahan suplai air bersih untuk kebutuhan sehari-hari," ucap Makwan.

Makwan mengatakan di Dusun Susukan ini dilakukan distribusi air bersih melalui tampungan air hidran umum (HU) yang dapat diakses warga.

"Rencananya kami akan menambah lagi HU sebanyak dua buah untuk wilayah Dusun Susukan," ujarnya.

Ia mengatakan, untuk wilayah terdampak di Kapanewon Tempel meliputi Dusun Tangisan, Kelurahan Banyurejo.

"Di Dusun Tangisan ini yang terdampak meliputi sembilan KK dan 39 ekor ternak sapi," katanya.

Kemudian Dusun Jambean Banyurejo Tempel sejumlah 57 KK dan ternak sapi 19 ekor. "Untuk penanganan darurat pemenuhan kebutuhan air bersih langkah yang dilakukan yakni penyiapan hidran umum 14 unit dan distribusi air bersih dengan armada truk tangki air," tandasnya.