Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan telah melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat. Di sana Luhut bertemu Donald Trump dan Wakil Presiden AS Mike Pence di White House atau Gedung Putih Amerika Serikat.

Menurut Luhut, mungkin baru pertama kali dalam sejarah Indonesia, ada seorang pejabat RI yang sampai empat kali berkunjung ke Gedung Putih selama tiga hari.

"Jadi hari pertama itu saya dua kali bolak balik ke sana. Karena kami merundingkan banyak hal dan mereka sangat mengapresiasi terhadap Indonesia," tuturnya, dalam acara bertajuk "CEO Networking 2020: Building Resilience to Economic Recovery", Selasa, 24 November.

Luhut dan Trump bertemu di White House atau Istana Kepresidenan Amerika Serikat, Selasa, 17 November. Di sana, Luhut ditemani oleh Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat M. Lutfi.

Selain bertemu Trump, Luhut juga bertemu dengan Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence, CEO United States International Development Finance Corporation (IDFC) Adam Boehler, hingga penasihat senior Gedung Putih Jared Kushner, hingga Ivanka Trump, putri sang presiden.

Luhut berujar, salah satu tujuannya datang ke Gedung Putih adalah menyampaikan ucapan terima kasih Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap Presiden Trump yang telah memperpanjang Generalized System of Preference (GSP).

Menko Marves Luhut Pandjaitan saat berbincang dengan Donald Trump dan pejabat Gedung Putih. (Foto: Kemenko Marves)

"Saya bilang itu adalah budaya kami, menyampaikan terima kasih, memberikan penghargaan terhadap teman kerja yang sebentar lagi bisa menyelesaikan tugasnya," tuturnya.

Kemudian, Luhut juga bertugas untuk melobi para calon investor menanamkan modalnya di Indonesia. Ia pun berhasil menggaet investasi senilai 2 miliar dolar AS atau setara Rp28,2 triliun dari United States International Development Finance Corporation (IDFC) yang ditempatkan di Indonesia Investment Authority atau Sovereign Wealth Fund (SWF).

"Ini segera kita tindak lanjuti, langkah ini langkah yang bagus," ucapnya.

Luhut mengaku mendapatkan banyak apresiasi dari para petinggi pemerintahan AS terkait penanganan kasus COVID-19 ataupun dampak ekonomi yang dihasilkannya.

"Mereka sangat mengapresiasi Indonesia. Salah satu yang mereka juga apresiasi adalah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan juga penanganan COVID dan penanganan ekonomi yang merka anggap sangat bisa dicontoh," tuturnya.

Lebih lanjut, Luhut juga mengatakan, Amerika Serikat bersedia untuk membantu pengadaan vaksin di Indonesia.

"Wapres Pence dan saya berbicara hampir 15 menit. Kami bicara menyangkut masalah vaksin dan Amerika, presidennya mau membantu vaksin," jelasnya.