Bagikan:

PEKANBARU - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau mengantisipasi serangan susulan harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) kepada pekerja perkebunan di kawasan hutan produksi Kecamatan Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan.

"Kami juga telah memasang kamera jebak sebanyak 10 unit untuk memantau pergerakan dan keberadaan harimau sumatera yang menyerang manusia tersebut," kata Kepala BBKSDA Riau Genman S. Hasibuan dilansir ANTARA, Selasa, 6 September.

Dia menduga harimau yang menyerang Nihar masih individu yang sama dengan harimau yang menyerang perempuan pekerja bernama Seha Sofiana, Jumat (19/8). Lokasi kejadian kali ini hanya berjarak sekitar 2,5 kilometer dari kejadian sebelumnya.

"Kami menduga ini harimau yang sama. Berdasarkan rekaman kamera jebak, tampak hanya satu ekor harimau betina dewasa," kata Genman.

Pihaknya juga sudah mengingatkan karyawan untuk berhati-hati beraktivitas di luar barak serta memasang terpal hitam di sekeliling barak untuk menghalangi jarak pandang harimau.

"Diharapkan karyawan juga tak keluar sendiri ketika malam hari agar tidak mengundang harimau mendekati barak," lanjutnya.

Genman menegaskan BBKSDA Riau akan segera berkoordinasi dengan manajemen perusahaan untuk upaya komprehensif konservasi harimau di area konsesinya.

Sebelumnya, seorang kontraktor PT RPM bernama Nihar (41) diserang harimau sumatera setelah buang air kecil di belakang barak di kawasan hutan produksi Kecamatan Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan, Sabtu (3/9), sekitar pukul 22.00 WIB.

Saat keluar dari kamar mandi, Nihar dikejutkan kemunculan seekor harimau sumatera di depannya. Serupa dengan Nihar, harimau tersebut juga terkejut dan mencakar Nihar di beberapa bagian tubuhnya.

Nihar berteriak minta tolong dan beberapa rekannya datang memberi pertolongan hingga akhirnya harimau tersebut pergi menjauh.