Bagikan:

PEKANBARU - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau memasang sejumlah kamera jebak setelah seorang pekerja terluka diserang harimau sumatera di Desa Simpang Gaung, Kecamatan Gaung, Kabupaten Indragiri Hilir.

"Kamera jebak kami pasang guna memastikan harimau yang telah menyerang pekerja tersebut,” kata Kepala Bidang Wilayah I BBKSDA Riau Andri Hansen Siregar di Pekanbaru dilansir ANTARA, Jumat, 6 Januari.

Hal itu dilakukan karena berdasarkan hasil observasi di lapangan tim menduga harimau yang sama akan datang kembali ke lokasi kejadian. Dari jejak ukuran di sekitar lokasi, diperkirakan satwa berbadan loreng tersebut belum begitu besar.

BKSDA juga telah memperingatkan perusahaan pekerja yang diserang tersebut yakni PT Satria Perkasa Agung (SPA). Perusahaan tersebut diminta agar segera mengevakuasi pekerja dari lokasi tersebut.

Pekerja yang bernama Arif itu dilaporkan diserang harimau sumatera di campnya, Selasa (3/1) sekitar pukul 00.30 WIN dini hari. Korban yang tengah tidur tiba-tiba diserang harimau.

Harimau tersebut kemudian kabur usai rekan korban terbangun dan terkejut melihat kejadian tersebut. Akibat serangan tersebut, kondisi korban mengalami luka yang cukup serius di tangan kanan akibat gigitan satwa liar itu.

Usai mendapatkan pertolongan pertama, korban segera dilarikan ke klinik terdekat. Setelah itu dirujuk ke rumah sakit lantaran luka yang dialaminya cukup serius.

Kejadian ini menambah daftar panjang konflik manusia dengan harimau di Riau. Sebulan sebelumnya dilaporkan seorang pekerja juga tewas di Teluk Lanus, Kabupaten Siak. Sebelumnya lagi juga ada kejadian di Kabupaten Pelalawan.