Bagikan:

PAPUA - Pemerintah Kota Sorong memperpanjang masa tanggap darurat penanggulangan bencana alam berupa banjir dan tanah longsor selama tujuh hari ke depan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sorong, Herlin Sasabone, menjelaskan perpanjangan masa tanggap darurat hingga 13 September mendatang karena mempertimbangkan curah hujan yang masih tinggi.

"Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika curah hujan masih terus terjadi hingga pertengahan September 2022," ujarnya di Sorong, Provinsi Papua Barat, dikutip dari Antara, Selasa 6 September.

Selain itu, kata dia, upaya penanggulangan banjir dan tanah longsor dari segi infrastruktur yakni pembenahan saluran pembuangan air di Kota Sorong masih berjalan.

Tim percepatan penanggulangan bencana alam banjir dan tanah longsor di Kota Sorong masih bekerja dengan alat-alat berat untuk melakukan normalisasi sungai.

Selama masa tanggap darurat, Posko BPBD di halaman Kantor Wali Kota Sorong tetap siaga untuk menerima pengaduan korban banjir maupun tanah longsor.

Herlin mengimbau warga Kota Sorong terutama yang tinggal di lereng-lereng bukit agar tetap waspada longsor karena curah hujan masih tinggi.