Bagikan:

JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengatakan makin kaya suatu negara membuat orang beradaptasi dalam melakukan korupsi maupun pencucian uang.

Hal ini disampaikan Firli dalam acara Regional Anti-Corruption Conference for Law Enforcement Professionals in Southeast Asia. Kegiatan internasional itu dilaksanakan di Bangkok, Thailand.

"Beberapa penelitian menunjukkan bahwa jenis pola dan pelaku korupsi beradaptasi dengan perkembangan sosial, politik, dan ekonomi," kata Firli dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin, 29 Agustus.

"Semakin tinggi pendapatan suatu negara semakin banyak korupsi dan pencucian uang yang akan beradaptasi," sambungnya.

Firli mengatakan korupsi adalah kejahatan yang terus bergerak. Kemajuan zaman dan teknologi bisa membuat modus korupsi semakin masif.

"Korupsi merupakan moving target yang berkembang mengikuti kemajuan zaman dan teknologi," ujarnya.

Firli mengatakan memerangi korupsi tak bisa dilakukan oleh masing-masing negara. Kerja sama seperti pertukaran data dan informasi harus dilakukan demi menangkapi para koruptor.

"Kerja sama dalam pertukaran data dan informasi intelijen dan pro-keadilan serta penyelidikan pararel dan membuka saluran komunikasi antar lembaga adalah kunci kesuksesan upaya tersebut," tegasnya.

Dia mengatakan pertukaran informasi dan data ini harus dilakukan. "Pesan moralnya hanya melalui kerja sama KPK bisa berhasil memulihkan aset milik rakyat Republik Indonesia," pungkas Firli.