JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan bahwa kawasan Kota Tua setelah adanya revitalisasi merupakan kota yang menggambarkan masa depan Jakarta.
Hal ini Anies sampaikan saat membuka Festival Batavia Kota Tua. Anies mengungkapkan, bangunan-bangunan di Kota Tua memang telah berdiri sekitar tahun 1600. Namun, menurut dia, saat ini wajah masa depan berada di kawasan tersebut.
"Perjalanan 400 tahun kota ini ditandai dengan bangunan bangunan yang dibangun sejak tahun 1960-an yang ada di tempat ini. Di sisi lain, Kota Tua ini telah dibangun kembali dalam beberapa bulan sehingga dia mewakili wajah masa depan kota," kata Anies di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Jumat, 26 Agustus.
Saat ini, revitalisasi kawasan Kota Tua telah berjalan 80 persen. Dalam pengerjaannya, Pemprov DKI Jakarta melakukan penataan jalur pedestrian, pemindahan halte Transjakarta, dan penertiban pedagang kaki lima (PKL).
Selain itu, Kota Tua juga dijadikan kawasan emisi rendah atau low emission zone (LEZ). Di mana, terdapat larangan bagi kendaraan bermotor pribadi untuk melintasi area tersebut.
"Di sinilah diterapkan LEZ, kawasan zona emisi rendah. Jadi, di Kota Tua ini, kita menemukan pertemuan tahun 2022 ke belakang, melihat 400 tahun perjalanan, dan ke depan kita menyaksikan kota baru yang mewakili Jakarta masa depan," ucap Anies.
Dalam kesempatan itu, Anies menyatakan bahwa Kota Tua menempatkan kawasan pejalan kaki sebagai kawasan utama. Dengan demikian, hal yang muncul adalah peningkatan penggunaan moda transportasi umum sebagai bermobilisasi.
BACA JUGA:
"Kita ingin kota yang menimbulkan kesetaraan, dan di kawasan ini dengan menggunakan 100 persen nanti jalan kaki," ujar mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.
"Insyaallah, siapapun yang nanti datang di tempat ini, apakah itu turis dari Benua Eropa, turis dari Benua Asia datang ke sini, dia akan bercampur dengan penduduk Jakarta, penduduk Indonesia, dengan perasaan kesetaraan. Inilah terobosan kekuatan yang ada di kota ini dan itulah masa depan," imbuhnya.