Serangan Roket Rusia Tewaskan Warga Sipil dan Anak-anak di Chaplyne Ukraina, PBB Desak Semua Pihak Hormati Hukum Internasional
Dampak serangan roket Rusia di stasiun kereta Chaplyne di hari ulang tahun Kemerdekaan Ukraina 24 Agustus. (Twitter/@DmytroKuleba)

Bagikan:

JAKARTA - Pejabat tinggi PBB di Ukraina mengungkapkan keterkejutannya, atas serangan militer yang menewaskan warga sipil dan anak-anak di Chaplyne Rabu lalu, meminta semua pihak yang bertikai menghormati hukum internasional.

Kementerian Pertahanan Rusia menyebut mereka menyerang kereta militer di stasiun kereta api Chaplyne. Sedangkan Kyiv menyebut 25 warga sipil dalam serangan itu.

"Saya benar-benar terkejut dengan serangan yang kemarin menewaskan dan melukai warga sipil di dekat stasiun kereta api di Chaplyne, di Ukraina tengah," kata Denise Brown, koordinator kemanusiaan PBB untuk Ukraina, dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Reuters 26 Agustus.

"Anak-anak tewas dalam serangan ini dan mereka meninggal di tempat-tempat yang mereka harapkan aman, di rumah mereka atau bepergian dengan keluarga mereka," kritiknya.

Brown mengatakan, korban jiwa dari serangan itu "hanya satu contoh lagi dari tingkat penderitaan yang disebabkan oleh perang ini kepada rakyat Ukraina."

Dia mengutip serangan lain yang juga membunuh warga sipil, serta penembakan intens di kota-kota garis depan, termasuk Nikopol dan Zelenodolsk, yang telah merusak rumah, sekolah, toko dan apotek, menggarisbawahi perlunya melindungi warga sipil.

"Semua aktor, tanpa kecuali, harus menghormati kewajiban mereka di bawah hukum humaniter internasional dan terus-menerus menjaga warga sipil dan infrastruktur sipil agar mereka terlindungi, rumah mereka terpelihara dan layanan penting tetap ada," pungkasnya.