Akun Resmi Paus Fransiskus Menyukai Foto Model Brasil Berpakaian Minim, Vatikan Gelar Investigasi
Paus Fransiskus (Instagram/@fransiscus)

Bagikan:

JAKARTA - Vatikan menyatakan sedang mencari penjelasan dari Instagram setelah akun resmi Paus Fransiskus menyukai sebuah foto dari model Brasil yang tengah berpakaian minim. Model tersebut adalah Natalia Garibotto. Ia mengunggah foto tersebut pada awal Oktober. Foto tersebut lalu disukai akun resmi Paus Fransiskus, @franciscus.

Foto itu diberi keterangan emoji tanduk setan, bersama dengan tulisan sugestif: Saya bisa mengajari Anda satu atau dua hal. Melansir The Guardian, Jumat, 20 November, tidak jelas kapan foto Natalia Garibotto mendapatkan ‘like’ dari akun terverifikasi Paus Fransiskus. Tetapi tanda suka tersebut masih terlihat pada 13 November, sebelum akhirnya dibatalkan pada hari berikutnya.

COY Co, perusahaan manajemen Garibotto membuat sebagian besar publisitas dan mengunggah ulang foto itu di akun Instagram-nya dengan mengatakan bahwa perusahaan tersebut telah "menerima berkat dari seorang Paus." Garibotto, yang memiliki 2,4 juta pengikut Instagram, juga bercanda dengan mengatakan: Setidaknya saya akan ke surga.

Mengutip sumber yang dekat dengan kantor pers Vatikan, penyelidikan sedang dilakukan untuk menentukan bagaimana foto itu disukai oleh akun resmi Paus. Seorang juru bicara Vatikan mengatakan, "Kami menolak bahwa 'suka' itu berasal dari Tahta Suci dan pihak Instagram bisa memberikan penjelasan."

Paus Fransiskus sangat populer di media sosial, dengan akun Instagram resminya yang menarik 7,4 juta pengikut. Akun tersebut tidak mengikuti akun lain. Sementara di Twitter, akun Paus Fransiskus diikuti sekitar 18,8 juta orang. Pada 2017, Paus Fransiskus adalah pemimpin dunia paling populer di platform media sosial. Tapi sangat jarang membuat konten media sosial sendiri.

“Paus tidak seperti Donald Trump, dia tidak duduk-duduk menggunakan ponsel atau komputernya untuk mengunggah tweet sepanjang hari,” kata Robert Mickens, editur surat kabar harian Katolik La Croix yang berbasis di Roma.

“Dia, misalnya, menyetujui sebuah tweet (tapi tidak me-retweetnya) dan pada kesempatan yang sangat jarang dia mengatakan dia ingin men-tweet sesuatu karena situasi yang berkembang atau darurat. Jadi dia tidak akan melakukan apa pun dengan ini. Ini adalah departemen komunikasi dan bagaimana ini terjadi … Siapa yang tahu.”