Dampak Ekspor Beras Indonesia: Positif dan Negatifnya bagi Petani dan Masyarakat

YOGYAKARTA - Indonesia memiliki potensi ekspor beras karena merupakan negara agraris yang memiliki kekayaan hasil pertanian. Tanah air juga disebut sebagai negara penghasil beras terbesar kedua setelah China. Dalam tiga tahun sejak 2019, Indonesia sukses melakukan swasembada beras. 

Mencapaian tersebut kemudian memunculkan keninginan Presiden Joko Widodo untuk melakukan ekspor beras untuk membantu mengatasi krisis pangan. hal tersebut disampaikan oleh Presiden dalam pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2025. 

Budi Cahyanto, Kepala Divisi Pengadaan Komoditi Perum Bulog, menyampaikan Indonesia memiliki potensi besar untuk menjalankan ekspor beras. Namun Budi mengatakan kebutuhan konsumsi beras di dalam negeri juga tinggi.  

Lalu apa saja dampak ekspor beras bagi Indonesia, khusunya bagi petani dan masyarakat?

Dampak Positif Ekspor Beras

Penjualan beras dari Indonesia ke luar negeri memberikan berbagai dampak positif bagi Indonesia. Dampak positif ekspor beras ini dapat dirasakan oleh pemerintah maupun masyarakat ya.

Meningkatkan Hubungan Dagang Internasional

Indonesia telah melakukan ekspor beras ke beberapa negara. Sejak tahun 2017, Indonesia melakukan ekspor beras ke lima negara, yakitu Amerika Serikat, Belanda, Malaysa, Bangladesh, dan Belgia. Pada tahun 2018, ekspor beras didistribusikan ke 14 negara, termausk China, Jepang, dan Vietnam.

Peluang ekspor beras dari Indonesia juga masih terbuka lebar melihat permintaan beras kategori premium masih tinggi. Kerjasama bisnis tersebut dapat meningkatkan hubungan dagang internasional.

Memacu Peningkatan Kinerja Pertanian di Indonesia

Keberhaslan sistem ketahanan pangan dan swasembada beras di Indonesia mendapat penghargaan dari International Rice Institute (IRRI). Selain itu, pemerintah Indonesia juga dinilai berkemajuan dalam menerapkan inovasi teknologi pertanian. 

Kinerja pertanian Indonesia yang baik telah berhasil membuat produksi beras di Indonesia sangat tinggi. Stok beras dalam negeri menjadi cukup stabil untuk digunakan ekspor. Oleh karena itu, aktivitas ekspor beras dapat mendorong pertanian Indonesia untuk terus meningkatkan kinerjanya, baik dalam hal SDM, produk, hingga teknologinya. 

Mengantisipasi Melambungnya Harga Beras di Pasar

Kebijakan ekspor beras disebut dapat mengantisipasi melambungnya harga beras di pasar internasional. Prinsip eskpor beras serupa dengan impor beras. Level dan stok harga tertentu mengalami penurunan di bawah harga pasar, yang menjadikan surplus beras bagi Indonesia. 

Dampak Negatif Ekspor Beras

Ekspor Beras Rawan Penyimpangan

Aktivitas perdagangan ekspor beras dinilai rawan terjadi penyimpangan. Akan ada pihak yang memanfaatkan aktivitas tersebut untuk mencari keuntungan dari perbedaan harga internasional dengan harga dalam negeri. 

Kegiatan ekspor dan impor beras dinilai menjadi ladang bagi mafia pencari untung pribadi. pihak-pihak yang mencari keuntungan untuk melakukan ini melihat angka statistik pasokan beras di dalam negeri.

Tidak Menjamin Kesejahteraan Petani

Di sisi lain, ekspor beras juga dinilai memiliki dampak negatif bagi Indonesia dan masyarakat. Ekspor beras disebut tidak menjamin kesejahteraan petani secara mutlak. Banyak pihak mengingatkan pemerintah untuk fokus pada peningkatan ketahanan pangan dalam negeri dibandingkan terlalu terburu-buru menjual beras ke luar negeri.

Bisa Mengalami Pangan Saat Terjadi Krisis

Indonesia mendapat permintaan ekspor beras sebanyak 1.000 ton dan 2,5 juta ton dari Arab Saudi dan China. Namun permintaan tersebut dibatalkan oleh Presiden Jokowi. Presiden masih belum berani dan ingin berhati-hati mengingat saat ini ada beberapa negara yang mengalami kesulitan pangan.

Pemerintah diharapkan tidak tergiur dengan terjadinya surplus stok beras dalam negeri. Pemerintah diminta untuk memprioritaskan kebutuhan beras dalam negeri. 

Itulah dampak ekspor beras dari segi positif dan negatifnya. Saat ini stok beras dalam negeri mencapai 1,1 juta ton berdasarkan keterangan dari Budi Cahyanto Kepala Divisi Pengadaan Komoditi Perum Bulog. 

Ikuti terus berita dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel . Kami menghadirkan berita Sumatera Selatan terkini dan terlengkap untuk Anda.