JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendukung langkah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menindak tegas judi "online".
"Saya kira itu sudah benar, memang sudah harus segera dilakukan. Masalah judi 'online' ini sudah merambah ke mana-mana dan banyak korban dan ternyata banyak bandar judi di berbagai negara tetapi ekornya ada di sini (Indonesia)," kata Wapres Ma'ruf Amin di Jakarta dilansir ANTARA, Senin, 22 Agustus
Sebelumnya, pada 19 Agustus, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta jajarannya untuk memberantas tindak pidana perjudian, baik judi darat maupun judi "online.
"Maka ini mesti diberantas tuntas. Saya mendukung langkah Polri supaya cepat diberantas," tegas Ma'ruf.
Ma'ruf juga mendukung langkah Kapolri untuk melakukan pembersihan di dalam tubuh Polri.
"Saya kira harus ada langkah-langkah yang lebih tegas dalam rangka pembersihan ke dalam, dan sistem pemberantasan lain, seperti judi 'online' dan sebagainya, dengan langkah-langkah seperti itu, saya kira nanti reputasi Polri akan kembali lagi," ungkap Ma'ruf.
Jenderal Sigit dalam pernyataannya mengatakan dirinya tidak akan menoleransi bila ada pejabat Polri yang terlibat dalam tindak pidana tersebut.
"Saya tidak memberikan toleransi kalau masih ada dan kedapatan, pejabatnya saya copot, saya tidak peduli apakah itu kapolres, apakah itu direktur, apakah itu kapolda saya copot. Demikian pula di Mabes Polri tolong untuk diperhatikan akan saya copot juga," kata Kapolri.
Dalam pengarahannya, Jenderal Sigit meminta seluruh jajaran untuk memiliki komitmen yang sejalan dan selaras terkait dengan pemberantasan segala bentuk kejahatan yang meresahkan masyarakat.
Menurut dia, hal itu dilakukan guna menjaga marwah institusi Polri untuk menjadi lebih baik dan meraih kembali kepercayaan publik ke depannya.
"Sekali lagi saya tanya kepada rekan-rekan, yang tidak sanggup angkat tangan. Kalau tidak ada berarti kalian semua, rekan-rekan semua, masih cinta institusi dan saya minta kembalikan kepercayaan masyarakat kepada Polri, kepada institusi, sesegera mungkin," pesan Kapolri.
BACA JUGA:
Tingkat kepercayaan publik terhadap Polri menurun dengan adanya kasus penembakan Brigadir J di rumah dinas mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan pada awal Juli 2022.
Setelah pengungkapan pelaku dan penetapan tersangka pembunuhan berencana Brigadir J, yang dilakukan tersangka Ferdy Sambo, Bharada E, Bripka RR, dan Kuat Ma'ruf, kini muncul dugaan adanya praktik suap dalam kasus tersebut.
Belakangan beredar dokumen Kekaisaran Sambo dan Konsorsium 303 yang membekingi berbagai bisnis ilegal, salah satunya perjudian.