Bagikan:

MAKASSAR - Puteri Indonesia Sulsel 2017, Nur Fitriyani memantapkan pilihan hatinya untuk mendukung pasangan calon nomor urut 3 di Pilkada Makassar, Syamsu Rizal-Fadli Ananda (DILAN). Pasangan doktor dan dokter itu dinilai sebagai pilihan terbaik untuk kemajuan Kota Makassar.

Fitri-sapaan akrab Nur Fitriyani, mengungkapkan dukungannya kepada DILAN dilatarbelakangi keinginan untuk berkontribusi membangun daerah. Bagi Fitri, DILAN merupakan paslon pro-milenial. Keduanya memiliki program yang berpihak kepada milenial dan memberi ruang bagi kaum muda untuk berkreasi dan berkolaborasi membangun daerah.

"DILAN itu paling pro-milenial, berpihak ke kaum muda. Mereka percaya dengan kemampuan anak muda, tidak malah memandang sebelah mata. Kaum milenial itu butuh kepercayaan dan kesempatan, nah itulah diberikan DILAN," ujar Fitri yang juga Puteri Pariwisata Makassar 2011, Rabu, 18 November.

Fitri  mengajak kaum milenial tidak berpangku tangan menghadapi Pilwalkot Makassar 2020. Kaum muda harus bersikap, ikut mensukseskan pesta demokrasi dan berkontribusi membangun daerah. 

Bila milenial kembali apatis, maka ruang bagi milenial untuk dapat berkembang juga kemungkinan tertutup, apalagi bila dipimpin figur yang hanya mengutamakan kepentingan kelompoknya.

"Yang harus kaum muda pahami bahwa Pilwalkot Makassar itu menentukan nasib dan arah pembangunan kota untuk lima tahun ke depan. Nah, proses politik ini akan menentukan berbagai hal menyangkut kepentingan umum, termasuk untuk milenial, makanya jangan apatis, tentukan pilihanmu," kata Fitri.

"Ya untuk sekarang, pilihan terbaik dan paling dapat mewakili aspirasi kaum milenial itu ya hanya ada pada DILAN. Bukan sebatas jargon dan program yang berpihak ke milenial, tapi memang secara umur juga masih muda, khususnya Dokter Fadli (Fadli Ananda)," sambung Duta Museum Sulsel 2012 ini.

Menurut Fitri, Pilkada Makassar 2020 ini momentum terbaik mengantarkan DILAN memimpin Kota Daeng. Tentunya kaum muda akan bangga, nyaman dan senang bila punya pemimpin yang dekat dengan milenial tapi tentunya disokong dengan pengalaman dan kapababilitas di bidang pemerintahan.

"Ya kapan lagi kita bisa punya wali kota sombere', asyik dan gaul. DILAN enak dan mudah diajak nongkrong, ke depan anak muda kalau punya aspirasi kan lebih gampang menyampaikannya, tidak perlu melewati birokrasi yang berbelit-belit," katanya.