Angka Kesembuhan COVID Belum Tercatat, Wawali Solo Teguh Prakosa Minta Dinkes Segera Komunikasi ke Pemprov
Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa di Solo (Foto: DOK ANTARA)

Bagikan:

SOLO - Pemerintah Kota Solo, Jawa Tengah menyatakan kesesuaian data kasus COVID-19 hingga saat ini masih menjadi pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan mengingat angka kesembuhan yang tidak tercatat pada beberapa waktu terakhir.

"Totalnya di Solo saat ini ada sekitar 150 kasus COVID-19, yang separuh pasti sudah sembuh (sudah beberapa waktu terakhir). Jadi ada penambahan kasus tapi sembuh nol, makanya ini perlu dicek lagi," kata Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa di Solo, Antara, Senin, 15 Agustus.

Terkait hal itu, ia sudah meminta Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta untuk melakukan komunikasi dengan Kementerian Kesehatan termasuk Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Sementara itu, karena hingga saat ini kasus COVID-19 di Solo masih tergolong landai, segala kegiatan yang sudah tercatat pada agenda pemerintah akan tetap terlaksana sesuai jadwal.

"Prediksi ahli Agustus ini puncaknya (penambahan kasus COVID-19). Harapannya kami tetap bisa menekan angka COVID-19 karena untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Ini tidak bisa mundur lagi, jadwal hingga akhir tahun tetap kami lakukan," katanya.

Meski demikian, pihaknya tetap mengimbau seluruh pihak untuk patuh terhadap protokol kesehatan, termasuk di sekolah. "Sekolah-sekolah untuk tetap prokes. Masker, cuci tangan, harus ditertibkan kembali," katanya.

Sementara itu, diakuinya, pada beberapa waktu terakhir kasus COVID-19 di Solo juga mencatatkan adanya kematian pada pasien. Meski demikian, pasien yang meninggal dunia di antaranya menderita komorbid dan lanjut usia.

"Yang meninggal rata-rata komorbid, nggak berani vaksin. Problemnya di sana, yang sudah vaksin lebih aman. Yang OTG (orang tanpa gejala) lebih banyak selamatnya," demikian Teguh Prakosa.