Bagikan:

WAMENA - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Papua, memastikan pelibatan pengusaha lokal dalam membangun daerah itu melalui pemberian proyek-proyek pemerintah.

Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua menepis anggapan pemerintah tidak memperhatikan pengusaha lokal.

"Sejak saya dan wakil pimpin, kalau kita bicara 80-90 persen itu adik-adik kita yang kerja itu kenyataan dan yang dibilang cuma satu miliar ke bawah atau 2 miliar ke bawah itu tidak betul," katanya dilansir ANTARA, Kamis, 11 Agustus.

Bahkan beberapa pekerjaan di atas dari Rp9 miliar juga dikerjakan oleh pengusaha asli Jayawijaya. Sebagai contoh kantor Dinas Pendidikan Jayawijaya Rp14 miliar, katanya.

"Tahun ini ada beberapa kegiatan dengan nilai proyek RP10 miliar, ada yang Rp9 miliar itu anak-anak putra daerah yang kerjakan," katanya.

Jhon meminta kontraktor asli Papua yang menangani proyek dapat melaksanakan pekerjaan dengan tetap memperhatikan kualitas atau mutu pekerjaan.

"Kami pemerintah harap tidak ada istilah pekerjaan yang tidak selesai, harus semua selesai, jadi kalau apabila ada yang tidak selesai dan tidak ada masalah, kalau kami tahun kami tidak akan memberikan kegiatan pada tahun berikutnya," katanya.

Bupati mengharapkan sesama pengusaha Jayawijaya tidak membatasi pengusaha lain masuk ke distrik-distrik tertentu.

"Kami ingin membagi kegiatan agar semua dapat merata. Saya juga sudah memberikan hak kepada unit layanan pengadaan (ULP) ada kegiatan-kegiatan yang kami lihat kasi ke ULP untuk mengatur," katanya.