Jokowi: Saya Paling Sedih kalau Dengar Warga Kita Sakit, Perginya ke Luar Negeri
Presiden Jokowi dalam peresmian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soedarso, Pontianak, Kalimantan Barat/tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo tak ingin masyarakat Indonesia yang mengidap penyakit berat dan pergi ke luar negeri untuk pengobatan medis. 

Hal ini disampaikan Jokowi dalam peresmian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soedarso, Pontianak, Kalimantan Barat.

Jokowi mencontohkan, sebelum RSUD dr. Soedarso beroperasi, banyak warga khususnya yang tinggal di Kalimantan Barat sampai berobat ke Kota Kuching, Malaysia.

"Saya tuh paling sedih kalau mendengar ada warga negara kita yang sakit kemudian perginya ke luar negeri, ke Malaysia, ke Singapura, ada yang ke Jepang, ada yang ke Amerika. Khusus untuk Kalimantan Barat, saya mendengar banyak sekali yang ke Kuching," kata Jokowi seperti pada tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 9 Agustus.

Yang disayangkan Jokowi, ketika warganya berobat ke luar negeri, dampaknya yakni memunculkan aliran modal keluar asing (capital outflow), baik secara langsung maupun tidak langsung.

"Berapa capital outflow kita, uang yang keluar untuk membiayai yang sakit dan keluar negeri? Lebih dari 110 triliun rupiah setiap tahunnya," ucap Jokowi.

Karenanya, saat Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji meminta pemerintah pusat memberikan bantuan alat kesehatan untuk menunjang pelayanan di provinsinya, Jokowi langsung memerintahkan jajarannya untuk membangun rumah sakit dengan fasilitas lengkap.

RSUD dr. Soedarso dibangun dengan anggaran Rp205 miliar yang terdiri dari instalasi gawat darurat, rawat inap, hingga rumah sakit infeksius. Dengan demikian, Jokowi berharap tak ada warga Kalimantan Barat yang berobat ke luar negeri.

"Tadi saya cek, ada 277 tempat tidur, cek ruang operasi, cek ruang ICU, semuanya saya lihat sudah super modern. Jadi, saya ingatkan, enggak usah lah kita keluar (negeri). Di sini sudah siap dan cukup untuk menangani kasus-kasus yang ada," tegasnya.