Bagikan:

JAKARTA - Polri bakal menindaklanjuti perkara pelanggaran protokol kesehatan yang terjadi ketika acara pernikahan Syarifah Najwa Shihab, putri dari Rizieq Shihab. Dalam waktu dekat tim penyelidik bakal memanggil semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan acara.

"Tindak lanjut penyidik dalam perkara prokes atas diselenggarakannya acara resepsi pernikahan putri HRS, jadi penyidik sudah mengirimkan surat klarifikasi," ujar Kadiv Humas Polri, Irjen Argo Yuwono kepada wartawan, Senin, 16 November.

Argo mengatakan, sejumlah pihak yang bakal dipanggil untuk diklarifikasi antara lain pihak unsur pemerintahan hingga para tamu undangan. 

"(Klarifikasi) kepada anggota Binmas yang bertugas di protokol kesehatan, kepada RT,RW, Linmas dan Lurah, Camat dan Wali Kota Jakarta Pusat, kemudian KUA, Satgas COVID-19, Biro Hukum DKI dan gubernur DKI dan kemudian beberapa tamu yang hadir," papar dia.

Dalam pemeriksaan itu, penyelidik bakal mendalami tentang pelanggaran protokol kesehatan di acara tersebut. Tujuannya agar polisi mengetahui pihak yang memberikan izin terselenggaranya acara tersebut.

"Ini rencana akan kita lakukan klarifikasi dengan dugaan tindak pidana pasal 93 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2018 Tentang Karantina Kesehatan," kata dia.

Adapun dugaan pelanggaran protokol kesehatan terjadi ketika acara pernikahan anak perempuan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab, Najwa Shihab yang digelar dalam rangkaian acara peringatan Maulid Nabi yang digelar pada Sabtu malam, 14 November menjadi sorotan publik.

Selain karena acara ini menimbulkan kerumunan, belakangan Pemprov DKI Jakarta memberikan teguran hingga sanksi yang telah dibayarkan oleh Rizieq sebesar Rp50 juta.

Meski ada sejumlah masyarakat, tanpa kecuali Rizieq Shihab menggunakan masker dan pelindung wajah atau faceshield, namun tetap saja kerumunan yang ditimbulkan dalam acara ini menjadi perhatian masyarakat lainnya. 

Dari pantauan VOI melalui Front TV,  saat acara berlangsung, tak ada jaga jarak minimal satu meter sesuai protokol kesehatan pencegah COVID-19. Selain itu, panitia juga tak memberikan penanda, mana tempat yang bisa diduduki dan mana yang tidak. 

Di atas panggung pun tidak jauh berbeda situasinya dengan keadaan di bawah panggung tempat jemaah duduk. Para habib dan ulama saling duduk berdekatan tanpa menjaga jarak dan tampak tidak menggunakan masker meski panitia terus meminta agar semua yang hadir menggunakan masker.