China Tingkatkan Latihan Militer, Pentagon <i>Pede</i> Beijing Tidak akan Mencoba Caplok Taiwan Dua Tahun ke Depan
Patroli udara Marinir AS di atas Pentagon. (Wikimedia Commons/U.S. Marine Corps/Lance Cpl. Brian R. Domzalski)

Bagikan:

JAKARTA - Pejabat senior Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon) mengatakan pada Hari Senin, Washington tidak mengubah penilaiannya pada garis waktu terkait potensi China mengambil alih Taiwan secara militer, tetap berpegang pada pernyataan sebelumnya, Beijing tidak akan mencoba untuk mengambilnya dalam dua tahun ke depan.

China mengumumkan latihan militer baru di sekitar Taiwan pada Hari Senin, menarik perhatian dari Presiden S Joe Biden, sehari setelah jadwal berakhirnya latihan militer terbesar Beijing di daerah itu untuk memprotes kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi pekan lalu ke pulau itu.

Ditanya apakah penilaian Pentagon, China tidak akan mencoba merebut kembali Taiwan secara militer dalam dua tahun ke depan telah berubah sejak perjalanan Pelosi, Wakil Menteri Pertahanan untuk Kebijakan Colin Kahl mengatakan: "Tidak."

"Jelas RRC (Republik Rakyat China) sedang mencoba untuk memaksa Taiwan, jelas mereka mencoba untuk memaksa masyarakat internasional dan yang akan saya katakan adalah kita tidak akan mengambil umpan dan itu tidak akan berhasil," kata Kahl, melansir Reuters 9 Agustus.

Pada Bulan November, jenderal tinggi AS mengatakan China tidak mungkin mencoba merebut Taiwan secara militer dalam beberapa tahun ke depan, bahkan ketika militernya mengembangkan kemampuan yang akan memungkinkan secara paksa merebut kembali pulau yang diperintah sendiri itu.

Para pejabat secara pribadi mengatakan, bahwa mereka tidak percaya China bahkan akan siap secara militer untuk mengambil Taiwan sepenuhnya pada tahun 2027.

"Jelas apa yang mereka coba lakukan adalah salami mengiris jalan mereka ke status quo baru," terang Kahl.

Kahl mengatakan, militer Amerika Serikat akan melakukan perjalanan melalui Selat Taiwan dalam beberapa minggu mendatang.

Diketahui, kunjungan Pelosi membuat marah China, yang menanggapi dengan peluncuran uji coba rudal balistik di Taipei untuk pertama kalinya, serta dengan membuang beberapa jalur dialog dengan Washington, termasuk tentang masalah militer dan perubahan iklim.

Kementerian Luar Negeri Taiwan mengatakan, China, yang mengklaim pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu sebagai miliknya, sengaja menciptakan krisis. Ini menuntut Beijing "mundur dari tepi.