Bagikan:

JAKARTA - Pihak Kepolisian Resor (Polres) Rejang Lebong, Bengkulu mengejar perampok kendaraan travel yang melintas di Jalan Lintas Curup-Lubuklinggau, Sumsel, tepatnya di wilayah Kecamatan Sindang Kelingi, Rejang Lebong pada Senin, 1 Agustus, lalu.

Kapolres Rejang Lebong AKBP Tonny Kurniawan mengatakan, peristiwa dugaan pembegalan yang dialami sopir travel dan penumpangnya itu sudah dilaporkan ke Polsek Sindang Kelingi.

"Korban sudah membuat laporan dan sudah diterima pihak Polsek Sindang Kelingi. Saat ini kita tengah memburu para terduga pelakunya," kata Tonny mengutip Antara, Minggu, 7 Agustus.

Dia menjelaskan, selain memburu terduga pelakunya tim Opsnal Polres Rejang Lebong juga mencari orang yang disebutkan korban dalam unggahannya di media sosial sebagai ketua keamanan dan telah menerima uang keamanan melintas di kawasan itu.

Pihaknya juga tengah berusaha menghubungi sang sopir travel Padang-Bengkulu pelat BA 1285 YN karena hingga Minggu sore, jajarannya sudah beberapa kali dihubungi namun tidak aktif.

Dia mengimbau para pengguna jalan yang akan melintas di Jalan Lintas Curup-Lubuklinggau agar tidak memberikan uang keamanan kepada siapapun. Kemudian pengendara yang ragu melintas bisa meminta pengawalan petugas dari Polsek Sindang Kelingi maupun Polsek Padang Ulak Tanding (PUT) yang diberikan secara gratis.

Sebelumnya beredar di media sosial Facebook atas nama Novia Sulastri unggahan korban perampokan di Jalan Lintas Curup-Lubuklinggau, tepatnya di Desa Kepala Curup, Kecamatan Binduriang, tetapi dalam laporan polisi dari Polsek Sindang Kelingi lokasinya berada di Desa Cahaya Negeri, Kecamatan Sindang Kelingi pada Senin, 1 Agustus, sekitar pukul 03.30 WIB.

Diceritakan Novia Sulastri jika dirinya bersama dengan suaminya dan anaknya yang masih balita naik travel dari Bukit Tinggi, Sumbar menuju Kota Bengkulu pelat BA 1285 YN yang dikendarai sopir yang bernama Rahmat.

Aksi pembegalan itu sendiri kata Novia, terjadi setelah beberapa saat sopir travel membayar sejumlah uang keamanan, pertama baru berjalan mobil tersebut langsung dicegat oleh seorang pengendara sepeda motor dan meminta uang rokok dan sang sopir pun memberikan sejumlah uang.

Setelah kembali melanjutkan perjalanan tidak berselang lama kembali dicegat oleh tiga orang yang mengendarai sepeda motor sembari meminta uang Rp15.000. Saat mobil berhenti dua orang pelaku langsung turun dengan membawa senjata tajam jenis pisau dan satu parang, kemudian menodong sopir dan suaminya.

Akibat kejadian sopir dan suaminya kehilangan seperti HP, uang dan surat-surat berharga lainnya, namun beruntung para pelaku perampokan ini tidak melakukan aksinya kepada korban Novia Sulastri yang saat itu tengah mendekap anaknya sehingga para pembegal ini mengurungkan niatnya.