Bagikan:

JAKARTA - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil atau Kang Emil mengajak para investor untuk mengembangkan kawasan objek di Ciater, Kabupaten Subang, Jabar, yang dikenal dengan pemandian air panasnya dan saat ini juga ada potensi wisata lainnya di kawasan tersebut yakni air terjun.

"Jadi saat saya meninjau kawasan perkebunan teh milik PT Perkebunan Nusantara atau PT PN VIII di Ciater, Kabupaten Subang, Ciater kelebihannya itu memiliki banyak sumber air panas. Ternyata baru ditemukan sumber air panas lainnya (di Ciater)," kata Kang Emil di Ciater seperti dilansir Antara, Minggu.

Ia menuturkan tak hanya terkenal dengan buah nanas dan pemandian air panas, Ciater di Kabupaten Subang menyimpan pemandangan alam memesona serta hamparan kebun teh dan bukit dapat memanjakan mata siapa saja yang melihatnya, tak terkecuali dirinya.

Kang Emil mengatakan, pemandian air panas memang menjadi daya tarik dari Ciater namun, wisata air berupa air terjun dan pemandangan alam menyempurnakan Ciater sebagai destinasi wisata.

"Khas daerah Jabar itu adalah air terjun. Saya sudah hitung, ada sekitar 400-an air terjun se-Jabar. Di daerah ini (Ciater), ada dua air terjun," katanya.

Dengan pemandangan alam yang memesona, Ciater dapat menyajikan konsep sport tourism yang dapat memacu adrenalin. Syaratnya, fasilitas yang komplet dihadirkan, seperti flying fox maupun paralayang.

“Selama dia berbentuk bukit bisa diimajinasikan untuk spot-spot yang membutuhkan ketinggian, ada paralayang, seluncuran, dan lainnya,” ujar Kang Emil.

Guna menjadikan Ciater sebagai destinasi wisata menarik di Jabar, kata Kang Emil, pihaknya intens berkomunikasi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Komunikasi dilakukan untuk membahas kerja sama dalam mengembangkan Ciater menjadi ekowisata yang memesona. Ekowisata merupakan kawasan wisata yang tidak mengubah fungsi lingkungan sekitar.

“Saya sudah setahun memotivasi Perhutani, PTPN, PT RNI (Rajawali Nusantara Indonesia), semua aset-aset negara yang punya kekuatan view alam yang indah untuk dikerjasamakan tanpa mengubah fungsi lahan, yaitu melalui ekowisata. Jadi, artinya orang bisa senang, ada ekonomi, tapi tetap berkebun, dan hal-hal lainnya,” kata Kang Emil.

Kang Emil mengatakan, untuk mengembangkan Ciater, pihaknya akan menawarkan proyek Ciater Agrotourism dalam West Java Investment Summit (WJIS) 2020 pada 16 November sampai 19 November 2020. Owner Project Ciater Agrotourism adalah PT PN VIII.

WJIS 2020 merupakan forum investasi yang bisa dimanfaatkan pelaku usaha dan investor untuk berdiskusi mengenai berbagai hal teknis terkait proyek investasi di Jabar.

“Saya mengundang para investor untuk hadir dalam West Java Investment Summit, tanda kebangkitan pemulihan ekonomi Jawa Barat. Ada puluhan program, proyek yang akan dilelang, terdiri dari energi, konstruksi, termasuk pariwisata," ucapnya.

“Jawa Barat ini sangat indah. Pasca COVID-19, (pariwisata di Jabar) bangkit lebih dulu karena tidak mengandalkan travel dari udara. Jadi mengandalkan mobil, motor, atau kendaraan darat lainnya,” tambahnya.

Kang Emil berharap WJIS 2020 dapat menjaring minat investor untuk berinvestasi di Jabar. Investasi merupakan mesin yang dapat mengakselerasi pemulihan ekonomi.

“Di sini (WJIS) adalah salah satu dari sekian puluh (peluang investasi) yang akan dilelang, kebetulan saya ingin lihat sendiri potensi-potensinya. Dan saya yakin pasca-investment summit, di 2021, 2022, ekonomi (Jabar) bisa melompat, gabung dengan Rebana Metropolitan,” katanya.