Bagikan:

AMBON - Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Mathilda Batlayeri Saumlaki, Akhmad Romi, menyatakan telah melaporkan manajemen maskapai penerbangan Wings Air.

Gal ini dipicu oleh dugaan pelanggaran tarif batas atas kenaikkan tiket melebihi ketentuan untuk penerbangan pada rute Ambon tujuan Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku.

"Kami ajukan laporan ke kantor otoritas di Manado dan kantor pusat di Jakarta Cq. Direktorat Angkutan Udara," kata Akhmad Romi di Saumlaki, Antara, Jumat, 5 Agustus. 

Ia menjelaskan manajemen Wings Air dari Lion Air Group telah melakukan pelanggaran karena menaikkan tarif tiket melebihi Keputusan Menteri Perhubungan atau KM Nomor 68 tahun 2022 tentang Besaran Biaya Tambahan (Fuel Surcharge) Tarif Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri.

Sesuai ketentuan, lanjutnya, pesawat jenis baling-baling (propeller) hanya diizinkan untuk menaikkan harga tiket maksimalnya adalah 20 persen dari total harga sebelumnya.

Namun, ia mengatakan pihak Wings Air menaikkan harga tiket pesawat melewati harga tiket maksimal.

"Memang saat ini terjadi kenaikan sepihak oleh Wings Air rute penerbangan Ambon-Saumlaki yaitu sekitar Rp2.300.000 sampai Rp2.400.000. Ini memang melanggar aturan KM nomor 68 tahun 2022," katanya.

Harga tiket rute Ambon-Saumlaki semula berkisar Rp700.000-Rp1.174.000. Maskapai Wings Air hanya satu-satunya penerbangan yang langsung dari Ambon ke Saumlaki, yang merupakan daerah terluar di Provinsi Maluku itu.

Karena itu, ia mengatakan sebagai penyelenggara Bandara Saumlaki Akhmad telah mengajukan laporan telah terjadi pelanggaran terhadap tarif batas atas. Sesuai informasi yang dia terima, saat ini masalah itu sedang dalam proses pembahasan, sehingga dia meminta masyarakat untuk tetap bersabar menanti keputusan terbaru.

Dia menambahkan, penerbangan Saumlaki-Ambon dengan maskapai Wings Air tipe ATR masih rutin berlangsung setiap hari. Pesawat tersebut berkapasitas 72 orang.

Sementara itu, Corporate Communications Strategic Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro belum bersedia memberikan keterangan ketika dikonfirmasi sejak Kamis malam.

"Selamat malam kaka," balas Danang lewat pesan singkat ketika diminta konfirmasinya.