Polda Papua Barat Awasi Penyaluran BBM Bersubsidi di Sorong
Kapolda Papua Barat Irjen Daniel Tahi Monang Silitonga. ANTARA/Ernes Broning Kakisina

Bagikan:

SORONG - Kepolisian Daerah (Polda) Papua Barat melakukan pengawasan terhadap penyaluran BBM bersubsidi di wilayah Sorong dan sekitarnya agar tepat sasaran pada masyarakat yang berhak.

Kapolda Papua Barat Irjen Daniel Tahi Monang Silitonga mengatakan pengawasan tersebut untuk membantu Pertamina untuk memastikan distribusi BBM bersubsidi tepat pada sasaran.

"Atau penyaluran kepada masyarakat yang berhak menerimanya serta tidak disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk kepentingan bisnis," kata Kapolda dilansir ANTARA, Kamis, 4 Agustus.

Menurutnya, pengawasan BBM bersubsidi pada SPBU di wilayah Papua Barat sudah dilakukan di Manokwari dan sudah ada beberapa oknum mafia BBM bersubsidi yang sedang dalam proses hukum.

Kapolda Papua Barat mengatakan wilayah Sorong pengawasan sedang dilakukan dan apabila ada temuan mafia penyalahgunaan BBM bersubsidi langsung diproses hukum.

"Orang-orang yang ditemukan salah menggunakan BBM bersubsidi akan kami proses sebagaimana aturan yang berlaku," ujarnya.

Area Manager Communication PT Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial dan Trading, Edi Mangun yang memberikan keterangan terpisah, mengatakan mendukung kepolisian melakukan pengawasan penyaluran BBM bersubsidi di wilayah Sorong agar tepat sasaran dan tidak dimanfaatkan oleh orang-orang untuk bisnis.

Dia menjelaskan Pertamina berupaya dalam waktu dekat pembelian BBM bersubsidi pada SPBU di kota Sorong menggunakan sistem kode batang.

Sistem tersebut bertujuan agar penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran membatasi pengisian berulang kali.

Menurutnya, sistem ini Pertamina mendata jumlah pelanggan dan kendaraan melalui laman lalu melakukan verifikasi apakah layak menerima BBM subsidi.

"Setelah dinyatakan layak pelanggan diberikan kode batang untuk melakukan pengisian BBM bersubsidi pada SPBU. Dengan sistem ini BBM subsidi tersalurkan sesuai peruntukannya serta mengurangi mafia BBM bersubsidi," tutur Edi.