JAKARTA – Begal sadis yang tega menghantam korbannya dengan kampak ternyata pernah terlibat kasus kepemilikan senjata tajam dan tawuran. Kendati demikian, Kanit Reskrim Polsek Gambir Kompol Andika Aris Prasetya mengatakan bahwa tersangka A tidak terlibat geng motor dan dia menjadi begal setelah putus sekolah.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, tersangka mengaku putus sekolah karena terlibat tawuran. Dan sejak saat itu A kerap melakukan aksi kejahatan begal.
"Tidak terlibat geng motor, dia pernah diamankan kasus senjata tajam saat tawuran. Pengakuannya gara-gara tawuran mereka jadi begal. Sasaran motor dan handphone milik pengendara. Modus naro balok di (tengah) jalan," terang Andika saat dikonfirmasi VOI, Rabu, 3 Agustus.
Aksi begal yang dilakukan tersangka A dan komplotannya terbilang cukup sadis. Mereka menggunakan kampak untuk menganiaya korban tanpa basa-basi.
"Jadi ada tersangka inisial I (DPO) yang langsung membacok helem kepala korban dengan kampak," ujar Kompol Andika.
BACA JUGA:
Setelah korban terjatuh, tersangka A ini berperan mengambil motor milik korban dan kabur. Mereka menjual motor ke kawasan Indramayu dengan hasil penjualan dibagikan ke kelompok pelaku.
"Para pelaku kerap nongkrong di kawasan Duri Pulo, Gambir," katanya.
Tersangka A dan komplotannya tercatat kerap beraksi di sejumlah wilayah di Jakarta Pusat. Barang bukti yang disita ada balok sepanjang 3 meter untuk menghalangi laju motor yang lewat di Jalan Subur, Gambir.
"Ciri modus tersangka ini membawa kampak dalam tiap aksinya. 4 orang tersangka inisial I, K, KO dan S masih kita kejar di lapangan. Sedangkan tersangka A dan M sudah diamankan, M di tangani Polsek Cengkareng karena ada TKP yang sama dilakukan M disana," paparnya.