Bagikan:

PEKANBARU - Gubernur Riau Syamsuar meminta Pemerintah Kabupaten Inderagiri Hilir (Inhil) untuk segera merelokasi warga yang terdampak akibat abrasi di Desa Simpang Tiga  yang mengakibatkan 15 unit rumah warga rusak berat.

"Sebagai solusi bagi warga yang terdampak abrasi maka Pemkab Inhil bisa mendirikan bangunan permanen," kata Gubernur Riau, Syamsuar dalam keterangannya dilansir ANTARA, Senin, 1 Agustus.

Ia mengatakan pihaknya telah membangun rumah warga yang terdampak longsor dan abrasi di desa lain di Kabupaten Indragiri Hilir. Sedangkan untuk di Desa Simpang Tiga, Kecamatan Enok, dirinya akan mengecek langsung ke lokasi, karena ada bangunan longsor yang sudah dibangun oleh Pemrov Riau di tempat lain, dan ada juga yang akan dibangun lagi.

"Insyaallah pada 4 Agustus 2022 saya ke Inhil, cuma usaha ini hanya sifatnya sementara. Selanjutnya Pemkab setempat bisa mencarikan solusi bagi warga yang terdampak abrasi dan membangun bangunan permanen," kata Syamsuar.

Selanjutnya, Pemkab Inhil perlu mempersiapkan lokasi baru bagai warga terdampak untuk dipindahkan ke lokasi yang aman dari longsor dan abrasi.

Kepala BPBD Riau, Edy Afrizal mengatakan akibat abrasi tercatat bangunan yang rusak di Desa Simpang Tiga seperti rumah, fasilitas desa, pos ronda dan sumur bor. Selain itu tower dan fasilitas di desa itu rusak.

"Jadi kerusakan berat terjadi pada 15 unit rumah warga dan belasan fasilitas umum, pada Minggu (31/7) siang. Sekitar 32 kepala keluarga atau sekitar 150 orang warga kehilangan rumah mereka dan terpaksa mengungsi. Namun, dipastikan tidak ada korban jiwa atas musibah tersebut," katanya.

Sedangkan bangunan desa seperti Posyandu juga mengalami rusak parah akibat tanah longsor. Edy mengatakan, masyarakat yang terdampak longsor enggan menempati tenda pengungsian yang disediakan BPBD Riau.

"Warga yang terdampak ini lebih memilih untuk mengungsi ke rumah saudaranya yang tak jauh dari lokasi. Sedangkan korban jiwa tidak ada dan semua warga telah mengungsi ke rumah saudara mereka menyusul bantuan logistik sudah dikirimkan ke lokasi," kata Edy.

Lokasi abrasi berada tepat di tepi sungai, sehingga rumah warga rusak akibat tanah yang turun dan masuk ke sungai karena hanya berjarak sekitar 150 meter.