JAKARTA - Menteri Luar Negeri Liz Truss, calon terdepan untuk menggantikan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, mengatakan dia akan menjadi "teman terbaik" Ukraina jika memenangkan jabatan itu, mengatakan akan segera menelepon Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Truss, yang sebagai menteri luar negeri telah mengawasi penerapan sanksi terhadap orang-orang terdekat Presiden Rusia Vladimir Putin, mengatakan dia akan bekerja dengan sekutu, untuk menyediakan lebih banyak senjata dan bantuan kemanusiaan ke Ukraina.
"Sebagai perdana menteri saya akan menjadi teman terbaik Ukraina, mengikuti jejak Boris Johnson, berkomitmen sepenuhnya untuk memastikan (Presiden Rusia Vladimir) Putin gagal di Ukraina dan menderita kekalahan strategis, dan bahwa Rusia dibatasi di masa depan," ujar Truss dalam sebuah pernyataan, melansir Reuters 28 Juli.
"Konflik ini dalam keseimbangan, dan sekarang bukan waktunya untuk bersuara tentang konsesi dan kompromi kepada seorang diktator yang mengerikan. Saya adalah kandidat yang dapat dipercaya rakyat Inggris di Ukraina, dan yang dapat mereka percayai untuk mempertahankan kebebasan kita di dalam dan luar negeri," sambungnya.
Diketahui, Truss bersaing untuk menjadi perdana menteri baru melawan mantan menteri keuangan Rishi Sunak dalam kontes kepemimpinan yang telah ditandai dengan bentrokan mengenai waktu pemotongan pajak, serta serangan yang lebih pribadi.
BACA JUGA:
Truss memimpin dalam jajak pendapat di antara anggota Partai Konservatif, yang pada akhirnya akan memutuskan siapa yang akan menjadi perdana menteri Inggris berikutnya setelah berminggu-minggu pemungutan suara pada 5 September.
Adapun Boris Johnson, yang terpaksa mengumumkan pengunduran dirinya dari posisi perdana menteri awal bulan ini oleh pemberontakan di Partai Konservatifnya atas serangkaian skandal, telah menjadi pendukung vokal Ukraina sejak invasi Rusia pada Februari. Dia telah melakukan perjalanan dua kali ke ibukota Kyiv untuk bertemu Zelensky.