Suara Pemilu AS di Georgia akan Dihitung Ulang Menggunakan Tangan
Ilustrasi foto (element digital/Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Georgia akan menghitung ulang semua surat suara Pemilu Amerika Serikat (AS). Penghitungan akan dilakukan manual dengan tangan.

Pejabat utama pemilihan negara bagian menyebut penghitungan ulang itu sebagai tugas besar yang harus selesai pada 20 November. Penghitungan ini, bagaimanapun penting.

Kandidat Partai Demokrat, Joe Biden, pada Sabtu, 7 November dinyatakan menang electoral vote dengan memeroleh 290 suara. Sementara, petahana, Presiden AS Donald Trump hanya memeroleh 217 suara.

Pennsylvania jadi penentu setelah melewati empat hari penghitungan suara yang menegangkan dan tertunda oleh lonjakan surat suara karena pandemi virus corona. Jika ditambah Georgia, margin kemenangan Biden akan meningkat.

Kubu Trump menolak mengakui kekalahan. Kubu Trump menganggap pemungutan suara itu dirusak oleh penipuan. Penghitungan suara di Georgia menunjukkan Biden unggul atas Trump dengan hanya 14.101 suara dari sekitar lima juta suara di seluruh negara bagian tersebut.

Dengan margin yang sangat kecil, penghitungan ulang diperlukan, Sekretaris Negara Bagian Georgia Brad Raffensperger mengatakan pada konferensi pers. "Kita benar-benar harus melakukan penghitungan ulang dengan tangan karena marginnya sangat dekat," kata Raffensperger. "Kami ingin memulai proses ini sebelum minggu ini berakhir ... Banyak orang yang akan bekerja lembur selama beberapa minggu mendatang."

Para petugas akan bekerja berpasangan untuk menyortir tumpukan surat suara dan menghitungnya di bawah pengawasan pengamat dari kedua partai politik, kata Raffensperger. Tumpukan itu akan mencakup surat suara yang diberikan secara langsung dan melalui surat, katanya.

"Begitulah yang akan terjadi, dan kita akan menghitung semuanya. Ini proses yang besar," katanya.

Jika dilakukan sepanjang waktu, para petugas dengan demikian menghitung 23 ribu surat suara dalam satu jam dalam sembilan hari, sebelum batas waktu berakhir untuk mensertifikasi hasilnya.

Sebuah studi oleh kelompok non-partisan Fair Vote menemukan bahwa dari 31 penghitungan ulang di seluruh negara bagian antara tahun 2000 dan 2019, hanya tiga yang hasilnya berubah.

Hasil penghitungan lebih sering menunjukkan bahwa sang pemenang mendapat sedikit tambahan suara. Rata-rata, hitungan berubah sebesar 0,024 persen, menurut Fair Vote. Angka itu merupakan margin yang jauh lebih kecil dari yang dibutuhkan Trump. Biden saat ini memimpin Trump di Georgia dengan perolehan 49,5 persen berbanding 49,2 persen suara.

Dua senator Georgia AS, David Perdue dan Kelly Loeffler, keduanya dari Partai Republik, pada Senin meminta Raffensperger, yang juga seorang anggota Republik, untuk mengundurkan diri atas penyelenggaraan pilpres di Georgia. Namun, mereka tidak menunjukkan bukti penipuan.