Curiga Orang Mati Dihitung, Trump Akan Gugat Penghitungan Suara di Nevada
Presiden AS Donald Trump (Sumber: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Tim kampanye Donald Trump kalah dalam tuntutan mereka terhadap penghitungan suara di Georgia dan Michigan. Mereka tak berhenti di sana. Yang terbaru, tim Trump berjanji mengajukan gugatan hukum terhadap pemungutan suara di Nevada.

Tim Trump menuduh telah terjadi penyimpangan dalam pemungutan suara di area Clark, wilayah dengan penduduk paling banyak di Nevada, yang juga termasuk kota Las Vegas.

Saat ini surat suara masih dalam penghitungan di ketiga negara bagian tersebut --Nevada, Georgia, dan Michigan-- yang termasukwilayah krusial dalam Pemilu AS.

Rival Trump, Joe Biden memimpin tipis perolehan suara di Nevada. Sementara Trump unggul tipis di Georgia. Di Michigan, Biden telah diproyeksikan menang.

Alasan gugatan

Dalam sebuah konferensi pers di Las Vegas, mantan Jaksa Umum Nevada Adam Laxalt, serta beberapa perwakilan Trump lain, termasuk mantan pejabat administrasi di wilayah itu, Richard Grenell menyampaikan tuduhan tanpa menyertakan bukti pendukung, juga tidak menjawab pertanyaan dari wartawan.

"Kami yakin bahwa para pemilih yang telah meninggal dunia juga telah dihitung suaranya. Kami juga yakin bahwa ada ribuan orang yang suaranya telah dihitung padahal mereka sudah pindah dari area Clark selama terjadi pandemi," kata Laxalt.

Ia menambahkan bahwa gugatan hukum akan diajukan kepada pengadilan federal untuk meminta hakim "menghentikan penghitungan pada suara yang tidak layak."

Pejabat pelaksana pemilu di area Clark, Joe Gloria, mengatakan bahwa tidak ada bukti atas tuduhan yang menyebut surat suara tidak layak juga ikut dihitung.

Gugatan Georgia dan Michigan Ditolak

Sebelumnya, pada hari yang sama, hakim pengadilan di Georgia dan Michigan menolak tuntutan tim kampanye Trump atas penghitungan suara di kedua negara bagian.

Pada kasus Georgia, tim Trump menuduh bahwa 53 surat suara yang datang terlambat telah dicampur dengan surat suara sah yang diterima tepat waktu.

Sementara, di Michigan mereka meminta penghitungan suara dihentikan serta meminta akses yang lebih luas terhadap proses tabulasi suara.

Hakim Pengadilan Tinggi di Georgia, James Bass, mengatakan "tidak ada bukti" bahwa surat suara yang dimaksud dalam tuduhan itu tidak sah.

Sedangkan Hakim Cynthia Stephens dari Michigan menyebut, "Saya tidak mempunyai dasar untuk menemukan adanya kemungkinan yang substansial untuk menyetujui kasus ini."