Bagikan:

BADUNG - Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Udayana, menggandeng anak-anak yatim piatu untuk tampil di pergelaran Communication Events 2022, , Sabtu 23 Juli malam, dalam rangka Hari Anak Nasional.

"Acara ini kami angkat karena kami lihat ada urgensi di masyarakat, di mana ada banyak kreatifitas dan inovasi dari anak-anak yang tidak bisa tersalurkan karena tidak ada wadahnya," kata Disayu Bulan Trisna (20) selaku Ketua Panitia Fundraising Communication Events, di Badung.

Acara yang perdana digelar bertepatan Hari Anak Nasional ini tidak dilaksanakan Himanika (Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi) sendirian, namun juga dengan mendatangkan 18 anak berbakat dari Yayasan Taman Permata Hati.

"Jadi yang paling membedakan ini dari tahun sebelumnya adalah terselenggaranya Funtasi (Fundraising with action and vision) sebagai acara menyalurkan minat bakat anak-anak. Ada yang menyanyi, bermain angklung, dan menari," ujar Bulan dikutip Antara.

Acara penggalangan dana yang berlangsung satu malam ini difokuskan kepada anak-anak, khususnya yang selama ini menggali ilmu dan pengetahuan di Yayasan Taman Permata Hati.

Nantinya uang yang terkumpul sebagian akan disumbangkan dan menjadi bantuan bagi yayasan dalam mengembangkan keperluan anak-anak.

"Dengan adanya acara ini semoga anak-anak sejak dini nantinya diajarkan memilah yang mana yang harus dikembangkan bakat mereka agar lebih fokus bukan menjadi beban, sehingga bisa berkembang," kata mahasiswi semester lima tersebut.

Manajer Yayasan Taman Permata Hati Desak Nyoman Ayu Ramayani yang hadir menyaksikan penampilan anak asuhnya turut bangga, ia juga menuturkan bahwa kesempatan ini yang dinanti anak-anak.

Sebanyak 17 anak yang bermain angklung dan seorang gitaris dengan rentang usia dari sembilan tahun atau kelas empat SD hingga SMP tampil di panggung Communication Events 2022.

Ayu mengaku penggalangan dana kali ini, dengan melibatkan anak-anak di atas panggung merupakan bentuk kerjasama pertama pihaknya dengan organisasi mahasiswa di lingkungan FISIP Unud.

"Untuk anak yatim atau piatu sedikit susah membangkitkan semangatnya karena pada saat ditinggal ayah ibunya mereka akan drop. Di yayasan kita mencoba membangkitkan kembali dengan cara dilatih menggali bakatnya, dan akhirnya mereka memantaskan diri dengan diberi kesempatan naik ke panggung dan kepercayaan dirinya kembali," katanya usai menyaksikan pentas.

Pihak yayasan turut berharap kesempatan serupa dapat berlanjut, karena tak dapat dipungkiri yayasan pusat pelatihan yatim piatu yang berlokasi di Ubud, Kabupaten Gianyar ini membutuhkan donasi dan dukungan masyarakat.

Selain itu Ayu menuturkan bahwa anak-anak yang berada di yayasan ini adalah anak-anak dengan kekurangan dan kelebihan yang sama. Ia berharap semakin banyak orang tua yang menyadari apa kemampuan putra putrinya, sehingga dapat tersalurkan dengan baik.