Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum TP PKK Pusat Tri Tito Karnavian meminta setiap pihak untuk memperingati Hari Anak Nasional tahun 2022 sebagai momentum untuk meningkatkan gizi anak-anak bangsa agar terhindar dari kekerdilan (stunting).

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang memiliki investasi besar dalam hal sumber daya manusianya,” kata Tri dalam Webinar Bersama Kerabat Seri IV yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis 21 Juli.

Tri menuturkan 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) seorang anak merupakan fase di mana anak perlu mendapatkan pengasuhan yang baik dan benar, mulai dari pemberian stimulus ataupun rangsangan sehingga anak bisa tumbuh dan berkembang sesuai dengan umurnya.

Pada masa 1.000 HPK, pertumbuhan anak terjadi dengan sangat pesat. Selama itu, dibutuhkan asupan gizi yang baik seperti karbohidrat, protein hewani, lemak dan vitamin yang cukup agar tumbuh kembang anak optimal.

“Pertumbuhan berjalan secara bertahap. Sedikit demi sedikit, anak dengan asupan gizi yang baik dan tepat akan tumbuh lebih pesat dan cepat, dibandingkan dengan anak yang tidak mendapatkan asupan gizi yang baik,” ujar Tri.

Tak lupa Tri juga menekankan pemberian asupan gizi pada anak harus diimbangi dengan pemberian pola asuh yang dapat membentuk karakter anak yang baik dan berkualitas.

Menurutnya stunting dapat terjadi bukan hanya karena masalah gizi, tetapi jauh lebih kompleks dan penyelesaiannya harus holistik, sehingga anak dapat tumbuh dengan sehat.

“Perkembangan yang baik, membutuhkan kehangatan, kasih sayang, belaian dan kesempatan untuk mencoba hal baru agar dapat berkembang secara maksimal,” kata dia.

Sebagaimana yang diamanatkan Presiden RI Joko Widodo dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2022-2024, setiap pihak harus bergotong royong menciptakan sumber daya manusia yang unggul bagi bangsa Indonesia.

Tri menambahkan sepertiga dari total populasi Indonesia merupakan anak-anak. Jumlah yang sangat besar itu tidak hanya menjadi syarat menciptakan sumber daya manusia yang berdaya saing, berkualitas, terlindungi. Tetapi juga terpenuhinya hak-hak anak yang menjadi kewajiban pemerintah untuk memenuhinya sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

Terutama pemenuhan empat hak dasar anak seperti hak untuk hidup, hak untuk tumbuh dan berkembang, hak untuk mendapatkan perlindungan serta hak berpartisipasi. Pemenuhan hak anak harus dilakukan secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan.

Tri berharap perayaan Hari Anak Nasional 2022 dapat menguatkan komitmen pemerintah dari tingkat pusat sampai daerah, beserta mitra kerja dan swasta dalam mewujudkan sumber daya manusia unggul, berkualitas dengan membangun Indonesia dari sisi keluarga.

Ia turut berharap tidak ada lagi anak yang tidak mendapat perlindungan dari kekerasan juga diskriminasi suatu pihak.

“Selamat Hari Anak Nasional tahun 2022 kepada seluruh anak Indonesia. Semoga menjadi anak yang sehat, cerdas dan ceria. Peringatan Hari Anak Nasional merupakan momentum penting untuk menggugah kepedulian dan partisipasi seluruh komponen bangsa Indonesia,” ujar dia.