Cerita Rizieq Shihab yang Sengaja Tak Umumkan Pembebasan Bersyarat: Sedikit Salah Bisa Batal
Foto via Twitter @DPP_LIP

Bagikan:

JAKARTA - Rizieq Shihab mengungkapkan alasan pembebasan bersyarat hari ini yang sengaja tidak diumumkan ke publik lantaran khawatir prosesnya terganggu karena ada pelanggaran.

Proses pembebasan bersyarat ini secara intensif dilakukan oleh tim kuasa hukum beserta rekannya baik di GNPF, PA 212, dan DPP Front Persaudaraan Islam (FPI).

Rizieq mengaku, dirinya selalu bertemu dengan Ketua GNPF dan pengurus DPP FPI untuk mengurusi pembebasan bersyarat dan mengurus segala administrasinya. Hingga semuanya sepakat merahasiakan hari pembebasan Rizieq agar tidak ada pelanggaran yang dilakukan dalam setiap proses yang berjalan.

"Kita selalu pertemuan rutin untuk membahas segala sesuatunya, bagaimana supaya proses pembebasan bersyarat ini berjalan lancar. Termasuk kalau ada yang bertanya, kenapa tidak diumumkan, karena kita punya prosedur perjalanannya dari menit ke menit, detik ke detik, sedikit salah bisa batal. Maka itu betul-betul kita jaga sedemikian rupa sehingga pembebasan bersyarat ini belum apa-apa sudah melakukan pelanggaran," ujar Rizieq dalam konferensi pers secara virtual, Rabu, 20 Juli.

Sebab jika ada pelanggaran saat prosesnya, lanjut Rizieq, pembebasan bersyarat hari ini akan dibatalkan. Sehingga mau tidak mau, Rizieq harus menyelesaikan masa tahanannya satu tahun lagi.

Rizieq sendiri masih harus wajib lapor serta mengikuti bimbingan Balai Pemasyarakatan (Bapas) Jakarta Pusat selama menjalani program pembebasan bersyarat sebelum bebas murni tahun depan.

"Karena kalau sudah melakukan pelanggaran, saya akan ditangkap lagi tanpa sidang. Dan saya harus ditahan lagi selama satu tahun tanpa remisi. Karena itu tolong dimaklumi kenapa ketua pengacara dan seluruh advokat begitu hati-hati di dalam memberikan informasi soal pembebasan bersyarat," ungkapnya.

Rizieq juga menyajikan terimakasih kepada seluruh tim pengacara dan tim hukumnya yang sudah berjuang habis-habisan. Mulai dari penyidikan, BAP kepolisian hingga pelimpahan ke Kejaksaan sampai digelar pengadilan.

"Bahkan sebagaimana anda tahu saya divonis 4 tahun penjara. Kemudian para pengacara terus berjuang ditingkat banding, masih kalah. Kemudian para pengacara berjuang lagi di tingkat kasasi dan akhirnya dari 4 tahun menjadi 2 tahun. Sehingga saya bisa mendapatkan pembebasan bersyarat pada hari ini," kata Rizieq.

"Andaikata tetap tidak diturunkan 4 tahun, masih 2 tahun lagi kita bisa keluar. Ini perjuangan yang luar biasa," sambungnya.

Rizieq pun meminta maaf kepada para pengacaranya jika selama masa tahanan, dirinya kerap memarahi. "Tolong dimaklumi kadang-kadang advokat kita omel-omelin juga, salah sedikit kita ngomel, abis-abisan udah. Jadi saya minta maaf kalau dalam proses selama ini ada kata-kata yang kasar, keras, terlalu banyak hal-hal yang kita tuntut dari pengacara untuk bekerja lebih," ungkap Rizieq.

Atas pembebasan bersyarat ini, Rizieq menambahkan, dirinya bersama para ulama, habaib, dan kiai akan melanjutkan perjuangan untuk melindungi umat dan merevolusi akhlak di tengah negeri yang dinilainya kian rusak.

"Penghargaan setinggi-tingginya untuk ulama, habaib, kiai, dan umat yang saya tahu di mana mana tidak henti-henti mengirimkan doa. Doa yang antum kirimkan merupakan penguat jiwa kita, yang sebetulnya kita hampir jatuh tapi bangun lagi, hampir jenuh tapi semangat lagi. Jadi doa-doa antum semua luar biasa. Insyaallah saya bersama sama habaib dan kiai yang selama ini kita berjuang akan tetap Istiqomah berjuang di jalan Allah. Akan tetap menyampaikan yang hak itu hak yang batil itu batil, walaupun seisi dunia mencerca dan menghadapi resiko seberat apapun. Kami tidak akan mengkhianati umat. Ayo sama sama kita gaungkan kembali revolusi akhlak," terang Rizieq.

"Kita punya negeri di mana-mana ada kerusakan, di mana-mana ada kemunkaran bahkan kebohongan sudah membudaya. Negeri kita ini sudah darurat kebohongan, apakah itu darurat korupsi, apakah itu darurat kezaliman apakah itu darurat utang, apakah itu darurat ekonomi dan lain sebagainya maka kuncinya ayuk sama-sama kita obati dengan revolusi akhlak," kata Rizieq menandaskan.