Bagikan:

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan Senin 9 November. IHSG dibuka menguat 0,78 persen atau 41,57 poin ke level 5.377,10.

Membuka perdagangan, 103 saham menguat, 4 saham melemah, dan 44 saham stagnan. Volume perdagangan tercatat 166,49 juta lembar saham dengan nilai transaksi Rp202,34 miliar.

Direktur PT Anugerah Mega Investama, Hans Kwee mengatakan, Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) yang telah berlangsung sejak tanggal 3 November 2020 yang menjadi perhatian pelaku pasar.

"Indeks di pasar saham mayoritas menguat menyambut potensi Joe Biden memenangkan pemilu," ujar Hans Kwee dalam riset mingguannya.

Pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini diperkirakan melanjutkan tren kenaikan, setelah akhir pekan lalu ditutup menguat 1,43 persen ke level 5.335.

"Secara teknikal mengindikasikan adanya potensi bullish continuation pada pergerakan IHSG , sehingga indeks berpeluang menuju level resistance terdekat," kata analis PT Binaartha Parama Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama dalam risetnya.

Hal senada disampaikan analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI), Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, yang mengatakan secara teknikal laju IHSG tengah menguji resistance level tertinggi pada gelombang rebound Agustus 2020 di level 5.382.

Namun Lanjar menyatakan, dari segi momentum, pergerakan IHSG cenderung memasuki area jenuh beli.

"Sehingga, potensi penguatan IHSG yang masih terbuka akan cenderung bergerak terbatas di awal pekan, dengan rentang pergerakan 5.275-5.382," ujar Lanjar.

Lebih lanjut dia mengatakan, peluang terjadinya penguatan terbatas pada laju IHSG bisa disikapi investor dengan mengoleksi saham PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), dan PT Indika Energy Tbk (INDY).