Bagikan:

JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko memastikan secara langsung proses seleksi wawancara peserta Sekolah Staf Kepresidenan (SSP), di gedung Krida Bhakti Jakarta, berjalan dengan baik dan sesuai aturan.

"Sekolah Staf Kepresidenan ini sebuah ruang bagi anak muda untuk mendapat pengalaman bagaimana menyelesaikan persoalan-persoalan negara. Karena itu program ini saya kawal langsung, mulai dari proses seleksi sampai pelaksanaannya nanti," kata Moeldoko dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 14 Juli.

Sebagai informasi, SSP merupakan program Kantor Staf Presiden (KSP) yang menjadi ladang inkubator kepemimpinan nasional bagi para calon pemimpin bangsa untuk menjadi seorang negarawan masa depan.

Menurut Moeldoko, melalui SSP, talenta muda-mudi akan melihat dan mempelajari bagaimana tenaga-tenaga ahli di KSP melakukan pengelolaan program prioritas nasional (PSN) dan debottlenecking hambatan yang terjadi di lapangan. Hal ini, tambah dia, akan menambah wawasan dan modal bagi peserta untuk menjadi pemimpin masa depan.

"Anak muda zaman sekarang pengetahuannya banyak karena teknologi. Tapi mereka minim pengalaman. Nah, di SSP ini mereka akan mendapat pengalaman kerja strategis, taktis, dan praktis di lingkungan Istana Kepresidenan," tegas Moeldoko.

Selain itu, Panglima TNI 2013-2015 juga membantah stigma, anak muda tidak peduli dengan urusan negara. Hal itu, dibuktikan dengan besarnya animo anak muda mendaftar di SSP.

"Terbukti begitu pendaftaran SSP ini dibuka, jumlah pendaftar mencapai enam puluh ribu lebih. Ini bukti, anak muda juga ingin berkontribusi mengelola negara," ujarnya.

Selain meninjau proses seleksi, Moeldoko juga mewawancarai langsung salah satu kandidat bernama Shania binti Mahir Hamdun yang mempresentasikan ide dan kreasinya terkait trauma healing anak-anak yang terpapar COVID-19.

Pelaksanaan program SSP sudah memasuki proses seleksi wawancara. Proses penyaringan dilakukan secara marathon selama lima hari, yakni dari 11 - 15 Juli 2022, di gedung Krida Bhakti, Jakarta.

Seratus kandidat yang lolos pada proses seleksi sebelumnya, harus bisa meyakinkan dan membuktikan di hadapan para Tenaga Ahli KSP, dirinya layak berada di dalam ruang inkubasi kepemimpinan negara tersebut.

Sejak dibuka pendaftarannya pada 16-29 Juni 2022, tercatat ada 69.586 pendaftar.

Dari jumlah itu, tim seleksi kembali menyaring peserta dengan melakukan penilaian karya tulis peserta, apakah memenuhi syarat orisinalitas, dapat diaplikasikan, dan tidak plagiat. Selain itu, jiwa kepemimpinan dan pengalaman berorganisasi peserta juga menjadi pertimbangan penilaian.

Hasilnya, terpilih 100 kandidat yang dinyatakan layak untuk menjalani seleksi wawancara bersama Tenaga Ahli KSP.

"Dari seratus kandidat itu, akan dipilih 35 orang, yang resmi akan mengikuti program SSP dari 25 hingga 29 Juli nanti," terang Tenaga Ahli Utama KSP, Agung Rulianto.