Sambut Jemaah Haji dari Tanah Suci, PPIH Debarkasi Solo Siapkan 2 Alat Pendeteksi Suhu COVID-19
Ilustrasi calon haji asal Indonesia berangkat ke Tanah Suci. (Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Solo, Jawa Tengah, menyiapkan dua alat pendeteksi suhu tubuh digital (termoscan) untuk menyambut kedatangan jemaah haji ke Tanah Air, guna mengantisipasi adanya kasus COVID-19.

"Haji kloter pertama Debarkasi Solo asal Pati, Jateng, setibanya di Asrama Haji Donohudan Boyolali, pada Jumat (15 Juli), akan diterima di Gedung Muzdalifah, tetap menjaga protokol kesehatan," kata Koordinator Humas PPIH Debarkasi Solo Sarip Sahrul Samsudin di Asrama Haji Donohudan Boyolali, Jawa Tengah, Kamis 14 Juli petang.

Menurut Sarip, jemaah haji saat proses masuk di Gedung Muzdalifah akan melewati alat pendeteksi suhu tubuh digital. Jika ditemukan haji yang suhu tubuhnya di atas 37,5 derajat celcius, maka akan dilakukan tindakan pemeriksaan kesehatan oleh tim medis.

Haji yang ditemukan suhu tubuhnya tinggi di atas yang ditentukan dengan gejala demam akan dilakukan cek kesehatan lebih detail, termasuk dites usap antigen, jika dinyatakan positif akan ditangani khusus dan dirujuk ke RS untuk diisolasi.

"Haji yang dipulangkan ke Tanah Air, sudah dinyatakan layak terbang untuk kembali ke Indonesia," kata Sarip.

Dia mengatakan rombongan haji kloter pertama Debarkasi Solo sebanyak 358 orang dijadwalkan tiba di Bandara Adi Soemarmo Boyolali, Jumat 15 Juli, pukul 22.15 WIB.

Rencananya acara seremonial disambut oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, di Gedung Muzdalifah Asrama Haji Donohudan, pada pukul 23.00 WIB.

Dia mengatakan jumlah jemaah asal Jateng Debarkasi Solo yang sakit di Arab Saudi hingga Kamis 14 Juli, sebanyak 13 orang. Ke-13 orang itu, terdiri dari delapan orang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekah, dua orang dirawat di RS King Abdul Aziz Mekah, satu orang, masing-masing di RS Bersalin Wiladah Mekah, RS Al Noer Mekah, dan RS Mina Alwadi.

Sedangkan, jemaah asal Debarkasi Solo yang meninggal bertambah menjadi tujuh orang. Terakhir dilaporkan atas nama Riady Djamirin Sanmirsad (56), warga Poduluhur RT 02/04 Klirong, Kabupaten Kebumen.

Jamaah asal Kebumen tersebut meninggal dunia di pemondokan Mekah, pada Rabu 13 Juli, karena sakit cardiovasculer dan jenazahnya dimakamkan di Sharae Mekah.

PPIH Debarkasi Solo sebelumnya telah memberangkatkan jemaah calon haji berasal dari Jawa Tengah dan DI Yogyakarta ke Tanah Suci pada tahun ini, dengan total 15.447 orang yang terbagi menjadi 43 kloter.