JAKARTA - Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo mendukung usulan Wali Kota Depok Mohammad Idris terkait pembentukan Jakarta Raya yang terdiri dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.
Menurut Idris, jika Jabodetabek menjadi satu kesatuan otonomi, Jakarta Raya bisa menjadi solusi atas permasalahan seperti kemacetan, banjir, dan pengolahan sampah. Sebab, ia menilai masalah di Jabodetabek saling berkaitan.
"Saya pikir ini usul yang menarik untuk kita perbincangkan lebih jauh. Selama ini integrasi kebijakan jadi masalah padahal Jabodetabek adalah kesatuan kawasan megapolitan yang permasalahannya saling terkait," ungkap Anggara dalam keterangannya, Kamis, 14 Juli.
Meski demikian, usulan pembentukan Jakarta Raya seiring dengan perpindahan ibu kota ini tetap harus dibahas secara komprehensif. Menurut Anggara, Harus ada rujukan yang sesuai untuk menyatukan daerah ini.
Anggara menilai, perumusan gagasan tentang Jabodetabek pasca perpindahan Ibukota harus dimulai para pemerintah daerah. Ia mendorong Pemprov DKI Jakarta menginisiasi pembahasan bersama para wali kota dan bupati terkait.
"Gagasan harus didiskusikan antar pemda Jabodetabek dari sekarang, karena yang paling paham permasalahan ya para pemda ini walaupun kewenangan perubahannya ada di pusat. Kami mendorong Pemprov Jakarta yang banyak inisiasi perbincangan soal ini, karena kita pusat ekonominya," ujar Anggara.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Wali Kota Depok Mohammad Idris mengusulkan daerah pinggiran Jakarta disatukan menjadi Jakarta Raya.
"Satu ide saya kalau mau sukses pembangunan Jakarta dan sekitarnya satukan Jakarta Raya," kata Mohammad Idris setelah meninjau pemotongan kurban di Jalan H Icang, Kelurahan Tugu, Cimanggis, Minggu, 10 Juli.
Menurut Idris, permasalahan yang ada di wilayah daerah penyangga Jakarta mudah terselesaikan jika kawasan tersebut digabung. Ia juga menyebutkan peran satu gubernur untuk penggabungan wilayah itu.
"Masalah banjir, masalah apa bisa selesai semua. Kalau satu gubernur Jakarta Raya," ujar dia yang juga membenarkan Depok ingin masuk Jakarta.