Bagikan:

JAKARTA - Presiden yayasan amal Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ibnu Khajar rampung menjalani pemeriksaan mengenai dugaan penyelewengan dana donasi di Bareskrim Polri.

Pantauan VOI, Ibnu Khajar keluar dari gedung Bareskrim Polri sekitar pukul 23.22 WIB. Artinya, proses pemeriksaan berjalan sekitar 9 jam.

Namun, di balik pemeriksaan itu ada hal menarik yakni keberadaan koper abu-abu yang dibawa Ibnu Khajar.

Sampai saat ini, tak diketahui isi dari koper itu. Sebab, Ibnu bungkam mengenai hal tersebut.

Presiden ACT itu hanya mengatakan dirinya kelelahan. Apalagi, proses pemeriksaan dilakukan secara maraton.

"Saya lelah. Saya istirahat dulu ya, saya lelah ya. Maraton 4 hari," ucap Ibnu kepada wartawan, Rabu, 13 Juli.

Sementara kuasa hukum Ibnu Khajar, Wida pun enggan menyampaikan isi koper itu. Dia mengatakan, semua yang berkaitan dengan proses pemeriksaan akan disampaikan di waktu yang tepat.

"Ya enggaklah, masa pakaian," ungkap Wida ketika dipertanyakan soal isi koper.

"Ya nanti ya, ada saatnya kami dari kuasa hukum pasti akan kasih keterangan cuma mohon izin untuk tidak hari ini," sambungnya.

Sebagai informasi, dugaan penyelewengan dana oleh pengurus Yayasan ACT terjadi saat penyaluran bantuan kepada ahli waris korban kecelakaan pesawat Lion Air JT-610 yang terjadi pada 2018.

Dugaan penyimpangan ini disebut dilakukan mantan Presiden ACT Ahyudin dan Presiden ACT Ibnu Khajar. Mereka diduga menggunakan dana bantuan untuk kepentingan pribadi.

Bahkan, status penanganan kasus ini sudah ditingkatkan dari penyelidikan ke penyidikan. Dengan begitu, cepat atau lambat bakal ada penetapan tersangka.

Peningkatan status kasus ini berdasarkan hasil gelar perkara. Polisi beranggapan di kasus ini telah terjadi tindak pidana.