JAKARTA - Paus Fransiskus kembali membuat langkah bersejarah, dengan untuk kali pertama menunjuk wanita untuk bergabung dengan komite yang sebelumnya hanya diisi oleh pria, sebagai penasihat dalam memilih uskup dunia.
Keputusan untuk memasukan dua biarawati dan seorang wanita awam ke dalam komiter tersebut diungkapkannya dalam wawancara eksklusif dengan Reuters awal bulan ini, menjelaskan keinginan untuk memberi wanita posisi yang lebi senior dan berpengaruh di Takhta Suci Vatikan.
Ketiga wanita itu adalah Suster Raffaella Petrini, seorang Italia yang saat ini menjadi wakil gubernur Kota Vatikan, biarawati Prancis Yvonne Reungoat, mantan pemimpin komunitas sebuah ordo religius, serta wanita awam Italia Maria Lia Zervino, presiden Persatuan Organisasi Wanita Katolik Dunia (UMOFC).
Ketiga wanita itu termasuk di antara 14 orang yang diangkat ke Dikasteri untuk Uskup, yang memeriksa calon dan memberi nasihat kepada Paus, tentang imam mana yang harus menjadi uskup.
Selain ketiga wanita tersebut, sebelas lainnya yang diangkat pada Hari Rabu adalah kardinal, uskup dan imam.
Masa bakti mereka lima tahun. Sebelum pengumuman 14 nama pada Hari Rabu, ada lebih dari 20 anggota. Jumlahnya berfluktuasi saat masa berlaku berakhir tetapi biasanya jumlah panitia antara sekitar 25-30.
Prosesnya dimulai secara lokal, di mana para uskup menyarankan kepada uskup agung nama-nama imam yang menurut mereka akan menjadi uskup yang baik.
Daftar tersebut kemudian diberikan kepada nuncio Vatikan, atau duta besar, di suatu negara, yang menyelidiki lebih lanjut orang tersebut dan mengirimkan rekomendasinya ke Vatikan.
Para anggota komite, yang datang dari seluruh dunia, bertemu di Roma sekitar dua kali sebulan dan mengirimkan rekomendasi mereka kepada Paus, yang membuat keputusan akhir.
"Dengan cara ini, segalanya menjadi sedikit terbuka," kata Paus Fransiskus dalam wawancara 2 Juli dengan Reuters di kediamannya, ketika dia mengungkapkan keputusannya untuk menunjuk wanita ke bagian pengambilan keputusan dari departemen uskup, seperti dikutip 13 Juli.
Selain Petrini, yang sebagai wakil gubernur adalah wanita paling berkuasa di negara bagian terkecil di dunia, Paus Fransiskus telah menunjuk sejumlah wanita, baik biarawati maupun wanita awam, ke departemen-departemen Vatikan.
BACA JUGA:
Tahun lalu, dia mengangkat suster Italia, Suster Alessandra Smerilli ke posisi nomor dua di kantor pengembangan Vatikan, yang menangani masalah keadilan dan perdamaian.
Selain itu, Paus Fransiskus menunjuk Nathalie Becquart, seorang anggota Prancis dari Xaviere Missionary Sisters, sebagai wakil sekretaris Sinode Para Uskup, yang mempersiapkan pertemuan-pertemuan besar para uskup sedunia yang diadakan setiap beberapa tahun.
Adapun wanita awam yang sudah memegang pekerjaan puncak di Vatikan termasuk Barbara Jatta, direktur wanita pertama Museum Vatikan, dan Cristiane Murray, wakil direktur Kantor Pers Vatikan. Keduanya ditunjuk oleh Paus Fransiskus.