JAKARTA - Tak ada lagi nama Ritz-Carlton Moscow di Rusia. Hotel super mewah dengan perusahaan induknya, grup perhotelan AS Marriott International, kini sudah berubah nama.
Mereka 'terpaksa' mengubah namanya setelah Marriott International menarik diri dari Rusia akibat invasi ke Ukraina, seperti dikutip dari The Moscow Times, Senin 11 Juli.
Hotel mewah yang cuma selemparan batu dari Lapangan Merah di Tverskaya Ulitsa itu akan dikenal sebagai The Carlton Moscow, kata perusahaan melalui keterangan resmi ke kantor berita TASS yang dikelola negara.
"The Ritz-Carlton Moscow akan terus beroperasi sebagai hotel independen sesuai dengan praktik terbaik jaringan internasional dan mengumumkan nama baru, 'The Carlton Moscow'," bunyi pernyataan tersebut .
Hotel yang berganti nama juga mengumumkan alamat situs web baru, www.carltonmoscow.com, serta logo baru.
Marriott International, yang telah memiliki sekitar 30 hotel di Rusia, menutup kantor perusahaannya di Moskow dan menangguhkan investasi lebih lanjut ke Rusia pada Maret, bergabung dengan gelombang perusahaan multinasional yang keluar dari pasar Rusia karena invasi Kremlin ke Ukraina pada 24 Februari.
BACA JUGA:
Ritz-Carlton Moscow tetap membuka pintunya sejak awal invasi, dengan Marriott mengatakan hotel tersebut dimiliki oleh pihak ketiga.
Ini adalah salah satu dari beberapa hotel mewah di ibu kota Rusia yang melaporkan sepinya pengunjung sejak Februari, menurut Bloomberg.
Pasalnya, karena negara-negara Barat telah berusaha untuk mengisolasi Rusia secara ekonomi melalui sanksi dan larangan wilayah udara dan mendesak warganya untuk menahan diri dari bepergian ke sana.
Sejumlah jaringan hotel internasional lainnya juga telah menangguhkan operasi di Rusia sejak Februari, termasuk InterContinental Hotels Group.