Bagikan:

MEDAN - Massa yang tergabung dalam Aksi Kamisan Medan berunjuk rasa di Lapangan Merdeka, Medan. Demo digelar bertepatan dengan kehadiran Presiden Joko Widodo dalam acara Hari Keluarga Nasional (Harganas). 

Dalam aksinya, massa menolak sejumlah pasal yang dianggap anti-demokrasi di RKUHP.  Massa menuntut agar Presiden Jokowi menghapus pasal tersebut. 

"Hidup korban jangan diam melawan," teriak massa saat berorasi, Kamis, 7 Juli.

Namun, belum lagi menyampaikan semua tuntutannya, aksi massa itu langsung dibubarkan petugas. Sempat terjadi adu mulut dan saling dorong antara petugas dengan massa. Polisi juga mengamankan alat demonstrasi seperti spanduk dan poster milik massa. 

"Nanti aja, lagi ada acara," ucap polisi yang mengenakan pakaian bebas itu.  

Seorang massa aksi, Dinda kepada wartawan mengatakan, pihaknya ingin menyampaikan kepada Presiden Jokowi agar pembahasan RKUHP melibatkan publik. 

"Kita mau sampaikan situasi nasional ada RUKHP yang akan disahkan, tapi tak libatkan publik. Pembahasannya dilakukan tertutup dan baru dikeluarkan rilis terbaru yang tak libatkan publik," kata Dinda. 

Selain itu, pihaknya juga menyesalkan tindakan aparat yang dinilai terlalu represif dalam menangani unjukrasa tersebut. 

"Kita hanya bentangkan spanduk dan sampaikan suara bahwa ada korban yang mau menyampaikan aspirasinya. Tapi spanduk dan poster diambil. 

Kami ingin pak Jokowi melihat bahwa gerakan untuk menolak pasal kontroversi  anti demokrasi dalam RKUHP agar dihapus," ucapnya. 

"Kita tak lebih 10 orang tapi kita dikerubungi saat membentang spanduk. Kita disuruh bubar, kita hanya ingin menyampaikan aspirasi kita," sambungnya. 

Tak berselang lama, Presiden Jokowi beserta rombongan keluar dari Lapangan Merdeka untuk menuju ke daerah Belawan. Agar ‘tak terlihat’ Jokowi, polisi ‘menutup’ aksi massa dengan memobilisasi pedagang sate dan asongan.

Pantauan di lokasi, para pedagang asongan itu dijejerkan di depan massa aksi. Sejumlah polisi berpakaian bebas lantas meminta mereka untuk meneriakkan nama Presiden Joko Widodo. 

"Nanti kalau mereka (massa aksi) teriak, kalian teriak yang lebih kuat. Bilang hidup Pak Jokowi," kata petugas itu.

Langkah yang diambil petugas tersebut cukup berhasil. Saat melintas, teriakan pedagang asongan lebih kuat sehingga perhatian Presiden Jokowi tertuju kepada mereka.