JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menghadiri puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29 Tahun 2022 di Lapangan Merdeka, Medan, dalam hari kedua kunjungan kerjanya di Sumatra Utara (Sumut), Kamis 7 Juli.
Mengawali agenda kerjanya pada Kamis 7 Juli, Presiden akan mengunjungi Pasar Petisah, Kota Medan, sebagaimana informasi dari Biro Pers Sekretariat Presiden.
Di Pasar Petisah, Presiden akan membagikan sejumlah bantuan sosial bagi penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) dan para pedagang.
Selepas itu, Presiden akan meninjau Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), Kampung Baru, Kota Medan, sekaligus berdialog dengan perwakilan petani sawit.
Selanjutnya, Kepala Negara akan beranjak menuju Lapangan Merdeka, Kota Medan, untuk menghadiri Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29 Tahun 2022.
Pada siang harinya, Presiden akan menuju Pusat Pasar, Kota Medan, untuk kembali menyerahkan sejumlah bantuan sosial. Presiden kemudian diagendakan untuk meninjau bedah rumah panggung di Kecamatan Belawan, Kota Medan.
Selesai seluruh rangkaian acara, Presiden Jokowi akan menuju Pangkalan TNI AU Soewondo, Kota Medan, untuk kemudian lepas landas ke Jakarta dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1.
BACA JUGA:
Dalam peringatan Harganas ke-29 tahun 2022, pemerintah mengajak seluruh pihak untuk berperan aktif dan saling bergotong royong menurunkan angka kekerdilan pada anak (stunting) sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
"Seribu hari awal kehidupan sebagai usia emas manusia Indonesia. Oleh karena itu, marilah kita sungguh-sungguh mengentaskan stunting demi Indonesia jaya dan demi manusia Indonesia yang unggul di tahun 2045," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy di Medan, Rabu (7/7).
Muhadjir menekankan bahwa Presiden Joko Widodo telah menargetkan angka maksimum stunting di Indonesia menurun pada 2024 sebesar 14 persen.
“Tahun ini minimum harus turun 3,2 persen, waktunya tinggal enam bulan lagi (sampai akhir tahun 2022) kalau kita ingin 2024 nanti stunting turun jadi 14 persen,” ucap Muhadjir.
Tingkat prevalensi stunting di Indonesia telah menurun dari 27,7 persen pada tahun 2019 lalu menjadi 24,4 persen di tahun 2021.