KARAWANG - Salah satu pengusaha travel yang melayani haji furoda di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, terpaksa mengembalikan uang jemaah calon haji furoda, karena gagal berangkat.
"Tahun ini kami hanya memberangkatkan beberapa calon haji furoda, dari total 31 orang peserta," kata Rafi, salah seorang pengusaha travel haji yang tergabung dalam Konsorsium Bersatu, di Karawang, Jawa Barat, dikutip dari Antara, Rabu 6 Juli.
Kegagalan berangkat itu karena sulitnya mendapatkan visa furoda. Berbeda dengan tahun- tahun sebelumnya, visa begitu mudah didapatkan.
Ia mengakui kalau 28 orang calon haji furoda yang gagal berangkat itu salah satu pejabat penting di lingkungan Pemerintah Kabupaten Karawang.
Bagi calon haji furoda yang gagal berangkat, kata dia, uang yang sebelumnya telah disetorkan telah dikembalikan.
Meski begitu, hingga kini pihaknya masih terus berusaha agar para calon haji furoda di biro perjalanannya bisa berangkat. Hal itu dilakukan setelah otoritas penerbangan Arab Saudi atau GACA memperpanjang batas penerbangan.
"Haji adalah panggilan, kita tidak bisa memaksakan apa yg menjadi kehendak Allah. Sebagai travel kami sudah memaksimalkan ikhtiar dengan menempuh berbagai cara, namun hasilnya belum terlihat. Semoga jamaah yg belum Allah panggil tahun ini untuk berhaji, Allah mudahkan tahun depan dengan kondisi yang lebih baik," tuturnya.
BACA JUGA:
Rafi mengaku dirinya bersama pengusaha travel haji lainnya yang tergabung dalam Konsorsium Bersatu sudah meminta pemerintah ikut membantu.
Namun diakuinya, sampai detik ini segala upaya yang sudah ditempuh belum sesuai harapan. Sebab haji furoda atau non kuota sepenuhnya kewenangan pemerintah Arab Saudi.
Haji furoda itu sendiri disebut juga sebagai haji mujamalah, yakni haji yang visanya diperoleh dari undangan pemerintah Arab Saudi.
Dengan begitu, visa jamaah haji furoda di luar kuota visa haji yang telah dijatahkan Kemenag RI. Karena itu, jemaah haji furoda disebut juga haji non kuota.