Bagikan:

JAKARTA - Lembaga survei nasional LSI Denny JA merilis hasil survei terkait poros utama Pilpres 2024 di era digital. Hasilnya, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas Golkar, PAN dan PPP unggul di kalangan pemilih media sosial Facebook dan Whatsapp.

Direktur CPA-LSI Denny JA Ade Mulyana mengatakan, ada tiga poros utama Pilpres 2024 yang saling mengalahkan pada tiga kantong suara. Pertama, poros Koalisi Indonesia Bersatu bentukan Golkar, PAN dan PPP dengan tokoh utama Airlangga Hartarto. 

"Poros ini unggul di segmen pemilih media sosial atau pemilih yang memiliki akun Facebook dan Whatsapp)," ujar Ade dalam paparan survei di kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu, 6 Juli. 

Sementara Poros PDIP dengan tokoh utama Puan Maharani, lanjut Ade, unggul di segmen wong cilik. Sedangkan Poros Gerindra dan PKB yang diklaim sebagai Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, unggul tipis saja di segmen pemilih muslim. 

Ade melanjutkan, setidaknya ada tiga kantong besar suara yang akan diperebutkan oleh para capres-cawapres dari tiga poros utama di Pilpres 2024. Ketiga kantong besar suara tersebut adalah kantong suara komunitas digital, kantong suara pemilih wong cilik, dan kantong suara pemilih Islam.

"Ketiga kantong suara besar itu karena total segmennya berjumlah di atas 50 persen populasi pemilih. Mereka yang akan menentukan pemenang pilpres 2024 nanti," kata Ade. 

Untuk peta pertarungan ketiga poros utama, Ade Mulyana menjelaskan, kantong suara pertama adalah politik digital atau komunitas digital. Kantong suara ini penting karena pemilih di kantong ini di atas 50 persen. 

"Pengguna Facebook sebesar 51,8 persen, dan pengguna Whatsapp sebesar 60,9 persen," katanya.

Kemudian, di kantong politik digital, poros Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) terlihat unggul dibanding poros PDIP, maupun poros Gerindra-PKB.

"Di pemilih yang menggunakan Facebook, dukungan pemilih di partai-partai poros KIB sebesar 23,2 persen, dukungan terhadap poros PDIP sebesar 12,6 persen, dukungan terhadap poros Gerindra-PKB sebesar 17,6 persen, sementara dukungan terhadap partai lainnya sebesar 19,8 persen," jelasnya. 

Sementara di pemilih yang menggunakan Whatsapp (WA), dukungan terhadap poros KIB sebesar 20,7 persen, dukungan terhadap poros PDIP sebesar 13,8 persen, dan dukungan terhadap poros Gerindra-PKB sebesar 19,9 persen.

Ade mengungkapkan alasan poros KIB lebih unggul dalam politik digital lantaran pemilih KIB lebih banyak tinggal di perkotaan. "Dari segmen pendidikan dan pendapatan tinggi, dan umumnya aktif," katanya.

Sedangkan di kantong besar wong cilik, sambungnya, poros PDIP yang unggul. "Sebab PDIP sudah membranding diri merupakan partainya wong cilik, dengan Megawati sebagai ibunya wong cilik," terang Ade. 

Di kantong besar pemilih muslim, poros Gerindra dan PKB unggul sangat tipis.  

Survei nasional LSI Denny JA dilakukan pada 24 Mei-7 Juni 2022 dengan melibatkan 1.200 responden di 34 Provinsi di Indonesia. Melalui wawancara tatap muka (face to face interview). Margin of error (Moe) survei ini adalah sebesar +/- 2.9 persen.