Bagikan:

YOGYAKARTA - Realisasi penyelesaian pekerjaan penataan simpang Tugu Yogyakarta sudah mencapai sekitar 35 persen. Pekerjaan ditargetkan rampung seluruhnya pada 19 Desember.

“Saat ini, tengah dilakukan penggantian batu di pelataran sekeliling Tugu. Pekerjaan dilakukan bertahap, dimulai dari sisi selatan terlebih dulu. Setelah selesai, baru pindah ke sisi utara,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Yogyakarta Hari Setya Wacana di Yogyakarta dikutip Antara, Selasa, 3 November.

Batu yang digunakan untuk penataan adalah batu andesit dengan ketebalan sekitar 10 centimeter (cm). Batu akan disusun membentuk pola melingkar sehingga suasana di pelataran Tugu akan terlihat hampir sama seperti pola di Kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta.

Sebelumnya, susunan batu andesit di kawasan Tugu Yogyakarta tersebut hanya disusun berjajar tanpa pola khusus. Batu yang digunakan pun lebih tipis sehingga banyak yang kemudian patah karena dilintasi kendaraan.

“Sekarang, kami ganti dengan batu yang lebih tebal supaya lebih kokoh. Tidak mudah patah jika dilintasi kendaraan. Terlebih jumlah kendaraan yang melintas di kawasan itu cukup padat,” katanya.

Selain penataan pelataran, juga akan dilakukan perubahan batas Tugu yang semula berbentuk kotak menjadi berbentuk lingkaran yang dilengkapi dengan sejumlah bollard bulat.

Selama pekerjaan penggantian batu di sisi selatan, maka dilakukan manajemen lalu lintas di kawasan Tugu. Kendaraan dari arah timur tidak bisa melintas langsung ke arah barat, sedangkan kendaraan dari arah barat tidak diperbolehkan berbelok ke selatan.

Selain penggantian batu di pelataran Tugu, dalam pekerjaan tersebut juga akan dilakukan “ducting” untuk kabel udara yang dinilai mengganggu estetika kawasan tersebut.

Kepala Bidang Binamarga DPUPKP Kota Yogyakarta Umi Akhsanti mengatakan, pekerjaan “ducting” untuk kabel listrik siap dilakukan kapan saja.

“Kami sudah berkoordinasi dengan PT PLN. Mereka sudah siap. Hanya saja, masih harus melakukan pemindahan box ‘area traffic control system’ (ATCS) milik Dinas Perhubungan DIY yang berada di sisi utara Tugu,” katanya.

Pekerjaan penataan simpang Tugu tersebut, lanjut dia, juga dilakukan secara simultan dengan penataan pedestrian di Jalan Jenderal Sudirman yaitu dari Jembatan Gondolayu hingga Tugu. Realisasi pekerjaan penataan pedestrian juga mencapai sekitar 35 persen.

“Kedua pekerjaan tersebut dilakukan oleh dua rekanan yang berbeda. Karena batas waktu pekerjaan cukup singkat yaitu harus bisa diselesaikan dalam waktu 100 hari,” katanya.

Pedestrian Jalan Jenderal Sudirman akan diubah menjadi lebih nyaman untuk digunakan pejalan kaki termasuk penyandang disabilitas.

“Konsepnya hampir sama seperti pekerjaan penataan pedestrian di Jalan Sudirman tahap sebelumnya. Hanya saja, kami menyesuaikan penataan ini dengan tema kawasan di Tugu yaitu kawasan sumbu filosofis,” katanya.

Umi mengatakan, seluruh pekerjaan penataan pedestrian Jalan Jenderal Sudirman dan kawasan Simpang Tugu tersebut harus dapat diselesaikan Desember sehingga suasana baru tersebut sudah bisa dinikmati wisatawan pada akhir tahun.

Anggaran untuk revitalisasi simpang Tugu dialokasikan Rp9,5 miliar dan penataan pedestrian Jalan Jenderal Sudirman dialokasikan Rp13,9 miliar yang seluruhnya berasal dari dana keistimewaan 2020.