Bagikan:

JAKARTA - Maraknya pemasangan utilitas kabel udara yang semrawut dan kabel menjuntai di wilayah Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat akan segera ditindaklanjuti oleh Suku Dinas Bina Marga Jakarta Pusat. Saat ini, pihak Bina Marga Jakarta Pusat sudah menerima banyak laporan perihal kejadian tersebut.

"Jika ada informasi atau laporan kabel (semrawut) menjuntai dan tiang utilitas yang miring, kami akan cek ke lokasi," kata Kepala Suku Dinas Bina Marga Jakarta Pusat, Soleh, saat dikonfirmasi VOI, Selasa, 8 Agustus.

Soleh mengatakan, meskipun bukan kewenangan pihaknya dalam menertibkan utilitas kabel-kabel udara semrawut tersebut, namun pihaknya berupaya merapihkan kemrawutan alur kabel udara yang mengganggu masyarakat itu.

"Kami mengupayakan tindakan pengamanan di lapangan. Namun demikian, kabel-kabel (semrawut) dan tiang tersebut sebenarnya merupakan milik dan tanggung jawab dari masing-masing operator utilitas," katanya.

Labih lanjut, Soleh merinci, dalam waktu ke depan, Dinas Bina Marga DKI Jakarta berkoordinasi dengan APJATEL (Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi) dan para operator pemilik utilitas untuk segera melakukan penataan terhadap sejumlah kabel udara semrawut di Jakarta Pusat.

"Saat ini sedang mengkoordinasikan kepada Apjatel dan operator pemilik utilitas untuk meminta mereka agar menata dan merapihkan jaringan-jaringan utilitas yang dimilikinya masing- masing," ujarnya.

Sementara jika kawasan di ruas jalan telah ada manhole utilitas, pihak Sudin Bina Marga meminta para operator utilitas segera memasukan kabel semrawut milik mereka ke bawah tanah.

"Pada ruas jalan yang sudah ada manhole utilitas, maka akan kami minta untuk masukan jaringan utilitasnya ke dalam manhole tersebut," katanya.

Sebelumnya diberitakan, kondisi kabel udara yang makin semrawut di Jalan Cikini IV, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, mulai dikeluhkan warga setempat.

"Ini menurut saya sangat semrawut. Cukup bahaya apalagi itu tempat pejalan kaki melintas juga," kata Karyo, salah satu pengendara sepeda motor, Senin, 7 Agustus.

Karyo mengatakan, bahwa kabel tersebut sangat mengganggu akses jalan dan aktivitas warga terlebih jaringan kabel semrawut itu berada di atas trotoar. Selain itu, Karyo menjelaskan pemandangan kabel semrawut itu sudah berlangsung lama dan tidak dibenahi.