Bagikan:

JAKARTA - Pria yang dituduh melepaskan tembakan dengan senapan dari atap ke kerumunan orang yang menonton parade HUT Kemedekaan Amerika Serikat 4 Juli di dekat Chicago, mengubah perayaan liburan menjadi tragedi nasional lainnya, didakwa pada Hari Selasa dengan tujuh tuduhan pembunuhan tingkat pertama.

Jika terbukti bersalah, tersangka, Robert E. Crimo III yang berusia 21 tahun, akan menghadapi hukuman penjara maksimum seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat, kata pengacara negara bagian Illinois Eric Reinhard dalam mengumumkan dakwaan pada konferensi pers, melansir Reuters 6 Juli.

Jaksa mengatakan dakwaan tingkat pertama diikuti oleh lusinan dakwaan tambahan sebelum penyelidikan selesai, dan bahwa ia akan meminta agar Crimo tetap ditahan tanpa jaminan pada penampilan pengadilan pertama tersangka pada Hari Rabu.

Pihak berwenang mengatakan, Crimo telah merencanakan serangan itu selama berminggu-minggu dan telah menjadi perhatian pihak berwenang setidaknya dua kali sebelumnya atas laporan, bahwa dia mengancam bunuh diri atau membahayakan orang lain, kata pejabat setempat, Selasa.

Selain itu, pihak berwenang juga mengungkapkan, tersangka menembakkan lebih dari 70 peluru dari atap secara acak ke orang-orang yang menonton parade Senin di Highland Park, Illinois, dan kemudian melarikan diri dengan mengenakan penyamaran untuk berbaur dengan kerumunan yang dilanda kepanikan.

Diberitakan sebelumnya, enam orang tewas dan 36 lainnya luka-luka akibat penembakan saat parade HUT AS di pinggiran Chicago Highland Park. Polisi langsung menangkap Crimo tak lama usai peristiwa memilukan itu terjadi.

Kantor Sheriff Lake County memposting poster buronan online Crimo, menunjukkan seorang pria berjanggut berwajah kurus dengan tato wajah dan leher. Dikatakan dia memiliki berat 120 pon (54 kg) dan tinggi 5 kaki 11 inci (1 meter 80 cm).

Crimo tampaknya telah menerbitkan beberapa lagu rap buatan sendiri menggunakan nama panggung artis "Awake The Rapper."

Presiden Joe Biden mengatakan dia dan istrinya Jill "terkejut dengan kekerasan senjata yang tidak masuk akal yang sekali lagi membawa kesedihan bagi komunitas Amerika pada Hari Kemerdekaan ini."

Presiden Biden, mengatakan dia telah "meningkatkan penegakan hukum federal untuk membantu dalam pencarian mendesak untuk penembak."

Dalam pernyataannya, Presiden Biden merujuk pada undang-undang reformasi senjata bipartisan yang dia tandatangani baru-baru ini tetapi mengatakan lebih banyak yang harus dilakukan dan menambahkan: "Saya tidak akan menyerah memerangi epidemi kekerasan senjata."