JAKARTA - Raksasa furnitur asal Swedia IKEA membuka bisnis untuk terakhir kalinya di Rusia pada Hari Selasa, menggelar cuci gudang seluruh produknya melalui layanan online, sebelum benar-benar hengkang dari negara itu.
"Mulai 5 Juli selama beberapa minggu, Anda dapat membeli barang-barang IKEA hanya di ikea.ru. Barang akan dijual selama persediaan masih ada," kata IKEA di situs Rusianya, melansir Reuters 5 Juli.
Menjual surplus inventaris dan menghasilkan pendapatan di Rusia dapat membuat heran, mengingat tekanan publik dan politik pada perusahaan untuk tidak melakukan bisnis di sana.
IKEA masih mengoperasikan 14 mal di negara tersebut dengan merek MEGA, meskipun mengatakan sedang menjajaki opsi untuk 17 toko furnitur di sana yang tetap tutup.
Diketahui, puluhan perusahaan telah menangguhkan operasi di Rusia sejak Moskow mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada akhir Februari, dalam apa yang disebutnya sebagai 'operasi khusus'.
Sementara, kurang dari 40 perusahaan lainnya memutuskan untuk menjual aset atau menyerahkan bisnis mereka kepada pengelola lokal.
IKEA mengatakan bulan lalu akan menjual pabrik, menutup kantor dan mengurangi 15.000 tenaga kerjanya di negara itu, karena tidak mengharapkan untuk melanjutkan penjualan di masa mendatang.
Pemiliknya, Ingka Group, mengatakan pada Bulan Juni pihaknya terbuka untuk kembali ke Rusia suatu hari nanti, tetapi kondisi itu tidak berlaku sekarang. Meski demikian, IKEA mengatakan akan terus membayar hampir 15.000 stafnya di Rusia hingga akhir Agustus.
BACA JUGA:
Diketahui, situs belanja online IKEA pun sempat mengalami masalah. Item tidak dapat ditambahkan ke keranjang online pada pukul 12:30 di Moskow (0930 GMT).
"Untuk alasan teknis, menerima pesanan melalui keranjang di situs web untuk sementara tidak tersedia. Kami sedang bekerja untuk memecahkan masalah," bunyi situs web IKEA.
IKEA menghapus pesan sebelumnya yang berbunyi: "Saat ini kami sedang memproses pesanan yang diterima secara manual."