Pengamen yang Pukul Wisatawan Perempuan karena Tak Beri Uang Saat Makan Lesehan di Yogyakarta Dicari Petugas
ILUSTRASI/Pengendara melintasi kawasan Tugu Pal Putih, Yogyakarta. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/rwa/pri.

Bagikan:

YOGYAKARTA - Pemerintah Kota Yogyakarta memastikan sudah mendalami dan mengambil upaya preventif untuk mencegah agar kasus pelemparan atau pemukulan kepada wisatawan di salah satu angkringan tidak terulang kembali.

“Setelah kasus tersebut ramai di media sosial, kami langsung melakukan penyisiran di tempat kejadian perkara untuk mencari pelaku,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya Yogyakarta Ekwanto dilansir Antara, Selasa, 5 Juli.

Hanya saja, lanjut Ekwanto, petugas tidak dapat menemukan pelaku tindakan tidak menyenangkan yang terjadi pada Sabtu (2/7) di Jalan Margo Utomo Yogyakarta tersebut.

“Kami lakukan penyisiran di sepanjang jalan tersebut tetapi tidak ketemu. Sudah tidak ada, tetapi kasus akan tetap kami tindak lanjuti,” katanya.

Kejadian tidak menyenangkan tersebut diunggah di grup Facebook, yaitu seorang wisatawan perempuan dipukul oknum pengamen karena kesal tidak diberi uang.

Dalam unggahan di media sosial disebutkan seorang pengamen memukul wisatawan perempuan yang sedang makan lesehan dengan pecahan konblok pedestrian.

Pengunggah menyayangkan  tidak ada petugas parkir atau petugas keamanan yang mengamankan pengamen hingga akhirnya wisatawan tersebut melemparkan kembali batu ke arah pengamen yang kemudian kabur.

Ekwanto memastikan akan memberikan pembinaan kepada pengamen yang melakukan tindakan tersebut apabila nantinya ditemukan.

“Kalau memang perilakunya seperti itu, maka akan kami keluarkan dari kawasan ini,” katanya.

Ekwanto memperkirakan oknum pengamen yang melakukan tindak kekerasan tersebut sudah keluar dari kawasan Jalan Margo Utomo Yogyakarta.

Sebagai tindakan antisipasi, Ekwanto meminta dukungan Satpol PP Kota Yogyakarta untuk melakukan pengawasan aktivitas pengamen di kawasan tersebut.

Sementara itu, Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sumadi mengaku belum menerima informasi apa pun terkait kasus pemukulan tersebut.

“Saya belum tahu. Tetapi, bagaimana pun Yogyakarta harus selalu berada dalam kondisi yang aman dan nyaman terlebih saat ini sedang 'peak season' libur sekolah,” katanya.

Sumadi meminta seluruh masyarakat dan pelaku usaha pariwisata untuk menjaga budaya dan etika karena pariwisata penggerak ekonomi utama di Yogyakarta dengan memberikan pelayanan terbaik kepada wisatawan.

Sedangkan untuk kasus pemukulan tersebut, Sumadi mengatakan bisa saja ada indikasi tindakan pidana sehingga penanganan harus bersinergi dengan penegak hukum.