Hujan Deras Perparah Banjir Australia: Sungai-sungai Meluap Melewati Tingkat Bahaya, 50 Ribu Warga Diminta Mengungsi
Ilustrasi banjir di Sydney. (Wikimedia Commons/Brisbane City Council)

Bagikan:

JAKARTA - Hujan deras yang terus mengguyur pantai timur Australia pada Hari Selasa, memperparah krisi banjir di Sydney, seiring dengan sungai-sungai meluap dengan cepat dan warga diminta mengungsi.

Sekitar 50.000 penduduk di New South Wales, sebagian besar di pinggiran barat Sydney, telah diberitahu untuk mengungsi atau diperingatkan bahwa mereka mungkin menerima perintah evakuasi, naik dari 30.000 pada Senin, kata pihak berwenang.

"Peristiwa ini masih jauh dari selesai. Di mana pun Anda berada, harap berhati-hati saat berkendara di jalan kami. Masih ada risiko besar untuk banjir bandang," kata Perdana Menteri New South Wales Dominic Perrottet kepada wartawan, melansir Reuters 5 Juli.

Sementara itu, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese yang kembali setelah perjalanan selama seminggu ke Eropa mengatakan, dia akan mengunjungi daerah-daerah yang terkena dampak pada Rabu bersama dengan Perrottet.

Diketahui, Pemerintah Federal Australia telah menyatakan banjir sebagai bencana alam, membantu warga yang terkena banjir menerima dukungan dana darurat.

Sel badai liar terbaru, yang membawa hujan selama satu tahun dalam tiga hari ke beberapa daerah, kemungkinan akan mereda di Sydney mulai Selasa saat palung pantai bergerak ke utara, kata Biro Meteorologi (BoM).

Namun, risiko banjir bisa tetap ada sepanjang minggu dengan sebagian besar tangkapan sungai sudah mendekati kapasitas bahkan sebelum banjir terakhir. Beberapa wilayah telah menerima curah hujan 800 mm (31,5 inci) sejak Sabtu, melampaui curah hujan rata-rata tahunan Australia sekitar 500 mm (20 inci).

Sekitar 90mm (3,5 inci) hujan bisa turun selama enam jam di pantai utara negara bagian itu mulai Selasa, mencapai hingga 125mm (5 inci) di beberapa tempat, kata BoM.

Sementara, kecepatan angin hingga 90 km per jam (56 mil per jam) juga diperkirakan terjadi di beberapa tempat yang dilanda banjir, meningkatkan risiko pohon tumbang dan kabel listrik.

Terpisah, melawan laut yang ganas, kru darurat melanjutkan operasi penyelamatan mereka pada hari Selasa untuk menderek kapal pengangkut curah yang kehilangan daya di lepas pantai Sydney, setelah tali derek putus dalam cuaca buruk, kata para pejabat.

Banjir besar terjadi di Windsor di barat Sydney, banjir ketiga dan paling parah tahun ini, menurut biro cuaca.

Rekaman di media sosial menunjukkan jalan dan jembatan terendam, sementara kru darurat menyelamatkan orang-orang yang terdampar dari kendaraan yang sebagian terendam yang terjebak di air yang naik.

Nigel Myron, seorang warga Windsor, mengatakan dia telah menyiapkan perahu karet jika dia harus mengungsi, meskipun dia ingin kembali ke tempatnya setelah air surut.

"Pada akhirnya, apa yang bisa Anda lakukan? Begitulah adanya dan kami membersihkan diri dari abu dan membangun kembali setelah banjir datang dan pergi," sebut Myron kepada televisi ABC.

Banjir juga kemungkinan telah menggenangi beberapa daerah penghasil makanan, bakal memukul pasokan dan menaikkan harga, semakin membebani anggaran keluarga yang sudah terhuyung-huyung di bawah melonjaknya harga sayuran dan buah-buahan, kata Chalmers.

"Tidak ada gunanya berjingkat-jingkat di sekitar itu, bahwa masalah inflasi yang kita miliki dalam perekonomian kita akan menjadi lebih buruk sebelum menjadi lebih baik. Ada banyak sumber, tetapi ini (banjir) akan menjadi salah satunya," terang Chalmers kepada Sky News.