Bagikan:

JAKARTA - Polisi menyatakan pelaku penyekapan yang viral di media sosial karena kendaraannya dikepung warga ternyata sempat meminta uang tebusan Rp50 juta. Pelaku membawa seorang remaja perempuan berinisial CAT (16).

"Terlapor (pelaku, red) juga meminta uang tebusan sebesar Rp50 juta," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E. Zulpan kepada wartawan, Selasa, 5 Juli.

Aksi penyekapan ini bermula saat korban, CAT (16), pamit kepada orangtuanya saat hendak pergi ke salah satu mal di kawasan Jakarta Barat, Senin, 4 Juli.

Berselang beberapa jam, orang tua korban mendapat sambungan telepon. Ternyata, pelaku bernama Rony yang menghubunginya. Pelaku menyebut jika CAT telah bersamanya dan meminta tebusan Rp50 juta.

Bahkan, pelaku mengambil seluruh barang berharga korban. Pelaku juga menguras isi tabungannya yang berisi Rp5 juta.

"Pelaku mengambil barang-barang milik korban berupa handphone, uang dan tas. Sebelumnya terlapor memaksa korban untuk mengambil uang tunai di ATM," ungkap Zulpan.

Panik, orang tua korban langsung melaporkan kejadian tersebut. Polisi pun memetakan keberadaan pelaku.

"Tim melakukan pengejaran terhadap pelaku yang melaju kearah Jalan Raya Sunter, pada saat melakukan pengejaran pelaku melaju dengan kencang dan menabrak beberapa motor masyarakat," kata Zulpan.

Sebelumnya, beredar di media sosial video yang memperlihatkan sekelompok warga mengepung mobil di wilayah Sunter, Jakarta Utara. Pengendara mobil disebut sebagai buronan kepolisian.

Berdasarkan unggahan video akun Instagram @zonasuntergoesto, nampak mobil hitam dikepung warga. Beberapa orang terlihat merusak mobil tersebut.

Dalam unggahan itu, tertulis pengendara mobil itu menggunakan senjata api (senpi). Selain itu, dituliskan juga pengendara mobil itu menabrak beberapa motor.

Dikonfirmasi perihal tersebut, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menyebut pengendara mobil itu merupakan pelaku kasus penyekapan yang dalam pengejaran polisi. Peristiwa ini terjadi pada Senin, 4 Juli.

"Kasus penyekapan kemudian kita tangkap dan melakukan perlawanan, mereka melawan arus menabrak beberapa korban," ujar Hengki.