Bagikan:

JAKARTA - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas memberi testimoni soal pelayanan jemaah calon haji 2022 di Arafah di Makkah, Arab Saudi.

Menurut Menag pelayanan di Arafah dalam ibadah haji 2022 jauh lebih baik dari sebelumnya. Termasuk lebih nyaman karena tersedia kasur dan bantal dengan jarak yang lebih lebar antarjemaah.

"Saya pernah jadi jamaah reguler tahun 2004, gak karuan. Ini jauh lebih nyaman," kata Menag di Arafah, Makkah, Selasa 5 Juli.

Menag meninjau Arafah jelang proses puncak haji 1443 Hijriah. Menag memastikan kesiapan layanan yang akan diberikan kepada jamaah haji Indonesia selama di Arafah.

Menag yang akrab disapa Gus Men juga sebelumnya meninjau toilet di maktab di Arafah dan mencoba keran air untuk memastikan air mengalir.

Setelah itu, Menag meninjau tenda jemaah yang sudah dilengkapi dengan karpet dan kasur serta bantal. Bahkan berdasarkan laporan Antara Menag juga mencoba kasur busa yang berukuran 50x175 cm.

"Enak sekarang, saya sudah coba tadi kasurnya. Saya juga mencoba di karpet tidak enak sakit punggung karena tanahnya tidak rata," kata Menag.

Namun kenyamanannya jangan dibandingkan dengan hotel karena harus sebanding, jika dibandingkan dengan pelaksanaan haji sebelumnya tentu saat ini lebih nyaman.

Pada haji sebelumnya di Arafah saat wukuf jemaah hanya tersedia tenda yang beralaskan karpet. Tahun ini sudah ditambah dengan kasur busa dan bantal.

"Tapi menilai nyaman tidak nyaman harus apple to apple, kalau dengan hotel ya jauh," kata Gus Men.

Di tengah cuaca yang sangat panas, Menag berharap AC yang dipasang di tiap tenda bisa lebih dingin. Sebab, suhu yang lebih dingin di tenda akan memberi kenyamanan jemaah dalam beribadah.

Menag melihat itu juga sudah disiapkan lebih banyak, termasuk sejumlah toilet portabel. Ini menurutnya penting agar jamaah tidak lama mengantre, baik saat akan mandi, bersuci, maupun buang hajat. "Air juga sudah mengalir," sebutnya.

"Saya berharap, toilet portabel juga bisa ditambah untuk jamaah perempuan. Sebab, jumlah jamaahnya lebih banyak dan butuh waktu lebih lama di toilet," sambungnya.

Menag menambahkan harus dilihat apakah layanan yang disiapkan sesuai dengan kenaikan biaya Masyair. "Nanti kita hitung ulang negosiasi lagi dengan muasasah. Overall lebih baik dari pelayanan haji sebelumnya meski ada catatan yang akan kita bicarakan dengan muasasah," kata Menag.