JAKARTA - Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menganggap tidak ada yang salah dengan tindakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membangun ulang kampung Pasar Gembrong yang pernah terbakar menggunakan dana infak.
Namun, Gembong menekankan kepada Anies bahwa penggunaan dana infak sebagai bantuan kepada masyarakat terdampak bencana tak hanya dilakukan di Pasar Gembrong, namun juga di lokasi lainnya.
"Saya kira itu bagus, tapi konsekuensinya harus konsisten diterapkan di DKI Jakarta. Ketika di daerah lain mengalami hal seperti Pasar Gembrong, maka Pemrpov harus melakukan hal yang sama. Enggak boleh pilih-pilih kasih," kata Gembong saat dihubungi, Selasa, 5 Juni.
Kekonsistenan Anies ini, menurut Gembong, harus bisa diwujudkan. Sebab, jika tidak, Gembong menganggap pembangunan ulang Pasar Gembrong dari dana infak hanyalah manuver politik Anies belaka demi menaikkan elektabilitasnya jelang 2024.
Sepanjang Pemprov bisa menjaga kontinuitas seperti itu, saya kira ini hal yang sangat positif untuk membantu saudara-saudara kita yang kesulitan. Jangan hanya yang mau dikejar gimik politiknya. Motif yang keluar harus kemanusiaan," tegasnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan proses peletakan batu pertama (groundbreaking) kawasan Pasar Gembrong, Jakarta Timur, yang sempat terbakar pada akhir bulan April lalu.
Anies menamakan kawasan Pasar Gembrong yang mulai dibangun kembali ini dengan nama Kampung Gembira Gembrong. Ada 136 unit yang nanti akan dibangun di atas lahan 1.200 meter persegi dengan biaya Rp7,8 miliar.
BACA JUGA:
Anggaran pembangunan kampung ini merupakan hasil kolektif yang dikumpulkan oleh Baznas Bazis DKI Jakarta, terutama saat pengumpulan infak dan sadaqah saat berlangsungnya solat Idulfitri di JIS awal Mei lalu.
Wakil Ketua II Baznas Baziz DKI, Saat Suharto Amjad menjelaskan bahwa dana infak yang dikumpulkan di JIS memang diperuntukkan membangun tempat ibadah di Kampung Gembira Gembrong.
"Kalau yang infak Salat Ied di JIS itu khusus untuk pembangunan masjid dan musala. Musala satu dan satu lagi rencananya kita jadikan masjid," kata Suharto dalam keterangan video.
Adapun dana yang terkumpul di JIS sekitar Rp214 juta. Sementara, sisa dana Rp7 miliar lebih yang bakal digunakan membangun pemukiman di Pasar Gembrong dikumpulkan dari uang infak dan sedekah yang dikelola Baznas Baziz DKI di luar yang dikumpulkan di JIS.
"Pembangunan perumahan pada daerah kebencanaan itu umum dilakukan oleh lembaga zakat. Misalnya kemarin ada gempa di Palu, kejadian (erupsi) di Semeru. Saat ini kami menggunakan dana kebencanaan tersebut untuk pembangunan Kampung Gembira Gembrong," ujar Suharto.